SLI meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani terhadap cuaca dan iklim
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) berdampak terhadap peningkatan produktivitas pertanian.

"Hasil kegiatan SLI selain meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani terhadap cuaca dan iklim, juga meningkatkan produktivitas pertanian," kata Dwikorita Karnawati dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Dia mencontohkan kegiatan SLI Operasional di Kapanewon Rongkop Kabupaten Gunungkidul DI Yogyakarta, produktivitas ubi kayu milik petani setempat meningkat 30 persen pada 2020 yaitu mencapai 31,7 ton per hektare dibandingkan 2019 yang hanya sebesar 22,4 ton per hektare.

Berdasarkan hasil kegiatan SLI Operasional di Kapanewon Rongkop, penerapan pemanfaatan informasi iklim meningkatkan pengetahuan dan pemahaman petani terhadap cuaca dan iklim.

Meski harga jual turun, namun petani masih mendapatkan keuntungan sebesar Rp2.208.000/ha dari peningkatan produktivitas tersebut.

Hasil produktivitas ubi kayu 2020 meningkat disebabkan adanya iklim yang mendukung yaitu berupa kemarau yang relatif lebih basah dibanding 2019, sehingga menyebabkan pertumbuhan dan pembentukan ubi kayu dapat optimal.

Begitu pula dengan hasil kegiatan SLI Operasional di Kapanewon Ponjong Gunungkidul terjadi peningkatan produktivitas gabah kering sebesar 6,6 persen atau mencapai 7,6 ton per hektare pada 2020 dibandingkan 2019 sebesar 7,1 ton per hektare.

Baca juga: BMKG gelar SLI untuk mudahkan penyebaran informasi kualitas udara

Baca juga: BMKG: Banyak negara mengadopsi program sekolah lapang iklim


Dengan harga jual yang mengalami peningkatan sebesar Rp4.500/kg dibandingkan 2019 dan hasil produktivitas meningkat, maka petani masih mendapatkan keuntungan sebesar Rp4.380.000/ha.

Hasil produktivitas padi di daerah tersebut dapat meningkat disebabkan adanya iklim yang mendukung yaitu berupa kemarau yang relatif lebih basah dibanding tahun sebelumnya, sehingga menyebabkan pertumbuhan padi dapat optimal.

Hal yang sama juga diperoleh dari kegiatan SLI Operasional di Kapanewon Gedangsari terjadi peningkatan produktivitas kacang tanah kupas sebesar 19 persen menjadi 1,6 ton per hektare pada 2020 dibandingkan 2019 sebesar 1,3 ton per hektare.

Dengan harga jual yang masih sama yaitu Rp20.000/kg dan hasil produktivitas meningkat, maka petani mendapatkan keuntungan sebesar Rp6.000.000 per ha.

Peningkatan produktivitas kacang tanah disebabkan adanya iklim yang mendukung yaitu berupa kemarau yang relatif lebih basah dibanding tahun 2019, sehingga menyebabkan pertumbuhan dan pembentukan polong dapat optimal.

BMKG menggelar SLI dengan tujuan utama meningkatkan produktivitas hasil petani melalui literasi mengenai banyak hal terkait meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

"SLI ini untuk antisipasi terhadap dampak fenomena iklim ekstrem serta menjadi langkah adaptasi terhadap usaha pertanian apabila terjadi iklim ekstrem seperti banjir atau kekeringan," kata Dwikorita.

Baca juga: Ilmu titen dipadukan teknologi perkiraan cuaca di SLI Gunungkidul

Baca juga: BMKG ajak petani siasati perubahan iklim melalui rekayasa komoditas

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020