Jakarta (ANTARA) - Grup idola Jepang Arashi menggelar konser di Stadion Nasional Tokyo, tempat utama untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo tahun depan, yang kosong tanpa penonton. Tapi konser mereka ditayangkan secara streaming untuk penonton global, Selasa (3/11), menjelang berakhirnya aktivitas grup ini pada akhir 2020.

Salah satu grup idola tersukses di Jepang ini merekam konsernya tanpa penonton di stadion anyar yang rampung tahun lalu untuk Olimpiade yang seharusnya berlangsung tahun ini.

"Luar biasa rasanya bisa tampil di stadion baru," kata Jun Matsumoto di tengah konser bersama rekan-rekannya, Satoshi Ohno, Sho Sakurai, Masaki Aiba dan Kazunari Ninomiya, seperti dikutip dari Kyodo.

Baca juga: Eksis di dunia musik selama 20 tahun, apa resep Arashi?

Baca juga: Satoshi Ohno "Arashi" gelar pameran solo di Tokyo


Grup yang debut pada 1999 di bawah manajemen Johnny & Associates Inc, salah satu agensi hiburan besar Negeri Sakura, dikenal bukan cuma dari musik. Mereka aktif tampil di drama, film, hingga acara ragam.

Album "5x20 All the BEST!! 1999-2019" yang dirilis Arashi menjadi album terlaris global pada 2019, terjual 3,3 juta kopi, melampaui jumlah penjualan album Taylor Swift dan grup K-pop BTS, berdasarkan grup industri musik global.

Dalam konser tersebut, dilaksanakan tepat pada hari ketika CD debut mereka dirilis pada 1999, Arashi membawakan lagu-lagu terkenal mereka seperti "Arashi" dan "Happiness". Lagu-lagu teranyar juga ditampilkan, salah satunya lagu berbahasa Inggris "Whenever You Call" yang ditulis oleh Bruno Mars.

Dokumenter mengenai Arashi juga saat ini sedang ditayangkan di platform streaming Netflix.

Pada Januari 2019, Arashi mengumumkan akan hiatus pada akhir 2020.

Tahun lalu, mereka mengunjungi beberapa tempat di Asia Tenggara, termasuk Jakarta, untuk menyapa penggemar dan mengumumkan aktifnya mereka di media sosial.

Baca juga: Perayaan debut Arashi, album baru hingga konser virtual

Baca juga: Arashi tayangkan konser secara streaming pada 3 November

Baca juga: Arashi ungkap alasan untuk hiatus dari dunia hiburan

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020