Mereka sudah semakin berpengalaman. Apa yang dilakukan para dokter dan nakes ini perlu kita berikan apresiasi
Manokwari (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyarankan tiga daerah di Provinsi Papua Barat menjadi fokus dalam pengendalian dan pencegahan COVID-19.

Pada rapat kerja bupati dan wali kota se-Papua Barat yang dilaksanakan secara virtual diikuti di Manokwari, Rabu, Doni menyatakan perkembangan penanganan COVID-19 di Papua Barat sudah cukup bagus.

"Dari 13 kabupaten dan kita tersisa satu daerah yang masih memiliki risiko penularan tinggi. Dari laporan harian yang disampaikan Satgas COVID-19 Papua Barat, mungkin penanganan COVID-19 di Papua Barat bisa diprioritaskan di Kota Sorong, Manokwari, serta Kabupaten Sorong," ucapnya.

Ia menyebutkan dari data 3 November 2020 secara akumulatif kasus positif COVID-19 di Papua Barat sebanyak 4.280 kasus. Pasien yang sembuh mencapai 3.681 orang.

"Kota Sorong paling tinggi yakni 2.007 dengan 86,3 persen angka kesembuhan, Manokwari 908 dengan angka kesembuhan 73,7 persen, Teluk Bintuni 609 dan sembuh 98,2 persen, lalu Kabupaten Sorong 264 kasus dengan angka kesembuhan 90,5 persen," kata dia.

Dengan prioritas khusus yang diberikan provinsi kepada tiga daerah itu, Doni berharap, angka penambahan kasus COVID-19 di Papua Barat bisa lebih rendah.

Baca juga: 3.494 pasien COVID-19 di Papua Barat sembuh

Ia menilai bahwa secara umum perkembangan dan penanganan COVID-19 di Papua Barat sudah jauh lebih bagus. Kasus aktif di Papua Barat bahkan lebih rendah dibandingkan dengan data rata-rata nasional.

"Angka kasus aktif COVID-19 Provinsi Papua Barat 12,45 persen, sedangkan angka nasional masih berada di 14,48 persen. Kami berharap Papua Barat terdepan dalam penanganan kasus," ucap dia.

Ia juga berharap, angka kesembuhan pasien di daerah tersebut terus ditingkatkan dan sebaliknya risiko kematian ditekan dengan meningkatkan daya tahan tubuh masyarakat.

"Data kami menunjukkan angka kesembuhan pasien di Papua Barat sangat baik mencapai 86 persen dan ini pun lebih tinggi dari angka nasional, sedangkan angka kasus meninggal pun relatif kecil, yakni 1,51 persen. Mudah-mudahan tidak ada lagi yang meninggal," katanya.

Ia memuji perkembangan para dokter serta tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan COVID-19 di Papua Barat.

"Mereka sudah semakin berpengalaman. Apa yang dilakukan para dokter dan nakes ini perlu kita berikan apresiasi," ujarnya.

Baca juga: Pasien COVID-19 di kota Sorong naik menjadi 1.998
Baca juga: Selisih angka kesembuhan Indonesia dengan global 7,24 persen
Baca juga: Doni Monardo: Seluruh komponen bangsa harus berperan tangani COVID-19

 

Pewarta: Toyiban
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020