Pangkalpinang (ANTARA News) - Wagub Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, H. Syamsuddin Basari, S.sos, mengimbau oknum pengusaha atau pedagang tidak menimbun bahan bakar minyak (BBM), apabila kapal Pertamina yang membawa pasokan BBM terus terkendala masuk akibat cuaca terus memburuk di perairan daerah itu.

"Jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan menimbun BBM untuk dijual kembali dengan harga tinggi. Kasihan masyarakat kecil yang tidak memiliki uang banyak, harus membeli BBM dengan harga tinggi," ujarnya di Pangkalpinang, Minggu.

Pernyataan itu dikemukakan sehubungan cuaca di perairan Babel terus memburuk, sehingga jalur laut Pelabuhan Boom Baru (Palembang tujuan Pelabuhan Muntok (Bangka Barat) dan Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) tujuan Pelabuhan Pangkalbalam (Pangkalpinang) masih ditutup.

Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung mengantisipasi indikasi penimbunan BBM dengan operasi mendadak (sidak), sehingga diharapkan tidak ada penimbunan BBM dan roda perekonomian masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Menurut dia, penurunan harga BBM merupakan instruksi langsung dari Presiden dalam upaya meringankan beban ekonomi masyarakat yang sedang dilanda krisis ekonomi, sehingga BBM yang sudah ditetapkan tersebut jangan dimainkan lagi oleh oknum pengusaha dan pedagang.

Ia menjelaskan, harga terbaru BBM jenis premium Rp4.500 per liter serta solar Rp4.500 per liter.Jadi masyarakat jangan menaikkan lagi harga BBM tersebut dengan alasan apapun, kasihan sama masyarakat kecil.

Ia mengatakan, masyarakat kecil sangat terbantu dengan penurunan harga BBM sejak 15 Januari. Seperti masyarakat nelayan yang mencari nafkah keluarganya dengan melaut, sangat terbantu engan penurunan harga BBM bagi perekonomiannya.

"Pemerintah Provinsi Babel perlu mengamankan kebijakan penurunan harga BBM untuk membantu masyarakat kecil tersebut," demikian Wagub Syamsuddin Basari.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009