Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menilai hubungan bilateral Indonesia-Turki memiliki prospek yang menjanjikan sehingga perlu ditingkatkan ke depannya misalnya kerjasama kedua negara dalam bidang investasi dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia.

Dia menilai dengan potensi meningkatnya investasi Turki ke Indonesia, alumnus Turki asal Indonesia kelak dapat menjadi pengusaha, pendidik, pengembangan UMKM, professional muda dan lain sebagainya guna turut membangun industri dalam negeri di berbagai sektor potensial.

"Saya meyakini kualitas mahasiswa Indonesia yang belajar di Turki sangat baik. Saya lihat kualitas ilmu pendidikan dan jaringan yang di dapat selama para mahasiswa belajar di Turki sangat baik, tinggal bagaimana ilmu tersebut bisa berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia," kata Azis Syamsuddin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Ketua MPR dialog dengan WNI di Turki jelaskan Tanah Air terkini
Baca juga: MPR dukung peningkatan kerja sama industri pertahanan Indonesia-Turki
Baca juga: MPR tegaskan dukung sikap Presiden Jokowi-Erdogan kecam Macron


Hal itu dikatakannya saat bertemu dengan para mahasiswa Indonesia di Turki dalam sela-sela transit di Istanbul (Turki). Pertemuan dilaksanakan atas permintaan para mahasiswa untuk berdiskusi terkait perkembangan dinamika politik Indonesia, hubungan Indonesia-Turki hingga perkembangan COVID-19.

Azis juga mendesak agar perdagangan antara Indonesia dan Turki perlu di tingkatkan sehingga neraca perdagangan Indonesia bisa surplus. Untuk itu menurut dia, Pimpinan DPR ini mengajak Turki untuk meningkatkan investasi di Indonesia sesuai dengan prinsip-prinsip perdagangan bebas atau "Free Trade".

Dia menilai perdagangan perlu ditingkatkan antara Indonesia-Turkri, caranya tentu dengan mengajak pengusaha Turki untuk investasi di Indonesia sesuai peraturan yang ada dan prinsip-prinsip Free Trade Area/FTA.

"Karena itu fokus pada penyelesaian Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki (IT CEPA) harus diprioritaskan," ujarnya.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020