Bogor (ANTARA News) - Pencarian korban hanyut ibu dan anak di Sungai Cisadane, Senin malam akan dilanjutkan pada Selasa pagi (13/4) sekitar pukul 05.00 WIB.

Koodinator Tim SAR dari tim Bogie, Acoi, menyebutkan tim berjumlah 72 orang terdiri dari Damkar 15 orang, Satpol PP 20 orang, Delta 13, Wapalapa UNPAK 20 orang, Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsian (PBP) Kota Bogor 10 orang dan Tagana empat orang.

"Proses pencarian kita lanjutkan pagi dimulai dari pukul 05.00 WIB. Tim akan berpencar menyisir dari lokasi terjatuh hingga ke Jembatan Karya Bakhti," katanya kepada ANTARA, usai memimpin briefing tim, Selasa malam.

Proses pencarian akan menggunakan perahu karet, tali, jaring dan peralatan lainnya.

Hingga pukul 00.00 WIB, Senin malam, tim SAR masih berada di lokasi, sementara petugas Satpol PP dan Satlak PBP Kota Bogor telah memasak jaring bertempat di Sindang Sari atau sekitar dua meter dari lokasi jatuhnya korban.

Menurut keterangan sejumlah warga, ibu dan anak yang hanyut itu terbawa arus sungai lantaran si ibu ingin menyelamatkan anaknya yang jatuh ke dalam selokan 100 meter di atas sungai Cisadane.

Ibu dan anak yang belum diketahui identitas dirinya mengalami nasib naas sekitar pukul 18.30 WIB saat hujan petir mengguyur kota Bogor.

Anak itu diperkirakan berusia 5 tahun sedangkan ibunya berusia 35 tahun mengenakan pakaian warna abu-abu dan sendal plastik warna biru.

"Si ibu mau menyelamatkan anaknya yang terperosok kedalam selokan karena tidak liat ada lobang di trotar jalan. Anaknya hanyut dibawa arus air parit deras karena hujan juga lebat," kata Yus (50) warga setempat yang melihat saat ibu itu lompak ke parit persis di seberang warungnya.

Menurut Yus, ibu itu tidak berteriak saat mendapati anaknya masuk ke selokan dan hanyut, namun sebelum lompat ke dalam parit, korban menjerit anaknya hanyut kepada Ibu Dewi yang warungnya persis di depan parit tempat korban terjun.

Namun karena warga tidak banyak yang melihat, tak satu pun warga yang tahu.

Kanit Reskrim Polsek Bogor Barat, Budi Santoso menyebutkan hingga kini belum ada informasi dari warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

"Kita belum mendapatkan laporan atau informasi warga yang kehilangan anggota keluarga, kemungkinan ibu dan anak ini bukan warga setempat," terangnya.

Hingga Senin tengah malam, kejadian hanyutnya ibu dan anak masih mendapat perhatian dari warga yang melintas di Jalan Gunung Batu, puluhan warga menyaksikan dalam gelap dari atas jembatan arus sungai yang membawa pergi ibu dan anak tersebut. (LR/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010