Di tengah pandemi ini, diharapkan toko-toko kecil tidak bertambah bebannya akibat aksi boikot produk Prancis
Jakarta (ANTARA) - Lembaga kajian ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengharapkan aksi boikot produk Prancis tidak merugikan toko kecil.

"Di tengah pandemi ini, diharapkan toko-toko kecil tidak bertambah bebannya akibat aksi boikot produk Prancis," ujar peneliti Indef Rusli Abdullah ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, aksi boikot produk Prancis di Indonesia hanya berdampak pada pedagang kecil. Pasalnya, jika salah satu produk air mineral yang sudah familiar di masyarakat diboikot, maka dapat menurunkan pendapatan.

Baca juga: Makna "kecaman" dan isu boikot produk Prancis di Indonesia

"Dampak boikot dapat membuat barang tidak terjual, namun di Indonesia relatif masih cukup kondusif. Kita masih dalam level seruan, masih banyak beli Aqua," ucapnya.

Ia mengharapkan aksi boikot produk Prancis yang merupakan gerakan moral umat Islam lantaran sakit hati dengan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak dikotori oleh aksi anarkis.

"Yang penting jangan muncul aksi anarkis mengenai boikot produk Prancis yang nantinya dapat merugikan toko kecil atau UMKM," katanya.

Sebelumnya Danone Indonesia menanggapi kampanye aksi boikot produk Prancis yang ada di Indonesia pasca-pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap menghina umat Islam.

Baca juga: Danone Indonesia tanggapi kampanye aksi boikot produk Prancis


 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020