Kami menyadari bahwa beberapa dari kalian lebih nyaman saat mendengarkan musik. Jadi mohon pertimbangkan untuk mengunduh lagu-lagu ini sebagai bentuk amal
Jakarta (ANTARA) - Band heavy metal System of a Down merilis musik baru pertamanya setelah absen 15 tahun.

System of a Down merilis dua lagu baru berjudul "Protect the Land" dan "Genocidal Humanoidz" pada Kamis (5/11) malam. Lagu tersebut dirilis mengikuti pesan lain yang dikeluarkan oleh band tersebut pada bulan lalu sebagai tanggapan atas konflik Armenia-Azerbaijan yang sedang berlangsung.

"Kami mungkin satu-satunya band rock yang menganggap pemerintah sebagai musuh, satu-satunya band rock yang berperang, jadi saya menulis lagu ini untuk meningkatkan moral pasukan kami dan Armenia di seluruh dunia," ujar vokalis dan gitaris System of a Down, Daron Malakian, dalam sebuah pernyataan, dilansir Variety, Jumat.

Baca juga: Masuk daftar band metal terbaik sepanjang masa, ini jawaban Burgerkill

Masalah konflik kembali menjadi fokus dari keempat anggota System of a Down. Mereka secara rinci menjelaskan bahwa kedua lagu baru System of a Down bertujuan untuk mengatasi perang mengerikan yang sedang berlangsung di Artsakh dan Armenia.

System of a Down juga mengatakan bahwa semua royalti yang didapat dari penjualan dua lagu baru itu akan diberikan kepada badan amal Armedia Fund yang berbasis di Amerika. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membantu kebutuhan dasar di Artsakh dan Armenia.

"Kami menyadari bahwa beberapa dari kalian lebih nyaman saat mendengarkan musik. Jadi mohon pertimbangkan untuk mengunduh lagu-lagu ini sebagai bentuk amal. Musik dan lirik akan berbicara dengan sendirinya. Kami ingin kalian berbicara untuk Artsakh," kata Malakian.

System of a Down terdiri dari Serj Tankian, Daron Malakian, Shavo Odadjian dan John Dolmayan. Mereka meraih Grammy pada 2006 dan empat nominasi lain. Tiga dari lima album mereka juga pernah merajai Billboard 200.

Baca juga: Pernak-pernik Metallica laku keras

Baca juga: Iron Maiden Tampil Memukau di Ancol

Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020