Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui laman "corona.jakarta.go.id" mencatat jumlah total pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) mencapai 99.830 orang hingga Rabu.

Jumlah pasien COVID-19 sembuh di DKI Jakarta tersebut mengalami penambahan dari sebelumnya yang mencapai 98.806 orang atau bertambah 1.024 orang (90,7 persen).

Tingkat kesembuhan yang mencapai 90,7 persen itu meningkat dari hari sebelumnya sebanyak 90,3 persen, dari total pasien kasus positif yang terpantau saat ini sebesar 110.083 orang.

Jumlah total kasus positif sebanyak 110.083 orang tersebut terdiri dari 7.905 orang masih dirawat/isolasi (turun 369 orang dari sebelumnya 8.274 orang) serta 2.348 orang meninggal dunia (bertambah 17 dibanding sebelumnya 2.331 orang) atau senilai 2,1 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.

Total kasus positif paparan COVID-19 di Jakarta saat ini menembus angka 110.083 kasus usai masuk laporan pertambahan kasus sebesar 672 kasus, yang meningkatkan jumlah orang terpapar dari sebelumnya 109.411 kasus.

Pertambahan kasus positif yang dilaporkan sebanyak 672 kasus, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Kamis yang dilaporkan hari ini.

Untuk hasil tes terakhir pada Kamis, dilakukan pada 10.585 spesimen yang di dalamnya ada 8.468 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 672 kasus positif dan 7.796 kasus negatif.

Dari data pertambahan pasien positif COVID-19 Jakarta selama sepekan terakhir, pertambahan sebanyak 672 kasus positif ini, di atas penambahan pada Selasa sebanyak 617 kasus, Minggu mencapai 608 kasus, dan Jumat (30/10) sebanyak 612 kasus.

Namun lebih rendah jika dibandingkan dengan penambahan pada Kamis 791 kasus, Rabu (sebanyak 774 kasus), Sabtu (31/10) sebanyak 750 kasus, Senin (sebanyak 1.024 kasus), terlebih jika dibandingkan penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, serta pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus yang merupakan pertambahan tertinggi selama pandemi.

Walaupun penambahan pada Rabu (16/9) sebanyak 1.505 kasus merupakan pertambahan kasus terbanyak, tapi penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus, adalah pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes yang hanya dilakukan satu kali (tanggal 11 September 2020). Karena penambahan pada Rabu (16/9) adalah penambahan dari hasil pada tanggal 12, 13, 14 dan 15 September 2020.

Untuk rataan tes PCR total per satu juta penduduk setelah perkembangan COVID-19 pada Jumat ini, sebanyak 125.422. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 55.411.

Hingga tes terakhir pada Kamis kemarin, sudah ada 1.757.278 spesimen (naik dari sebelumnya 1.742.579 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta melalui 54 laboratorium.

Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Jumat ini, tercatat di angka 8,7 persen (turun dari sebelumnya 9,9 persen).

Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen sehingga terkategori kawasan aman.

Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Jumat ini, adalah sebesar 8,2 persen (turun dari sebelumnya 8,3 persen).

Baca juga: MRT Jakarta pastikan petugas dan penumpang jalankan 3M
Baca juga: Jakbar bentuk satgas khusus tindak pengusaha tak tertib PSBB
Baca juga: Sidak PSBB, Pemkot Jakbar tutup kantor bisnis daring langgar prokes

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2020