Ternate (ANTARA) - Kementerian Desa dan PDTT mendorong agar Maluku Utara (Malut) bisa memiliki desa mandiri melalui indikator penilaian untuk mengukur perkembangan dan kemajuan desa.

"Tentunya, kami menginginkan agar dapat berkolaborasi lebih aktif dengan jajaran pemerintah daerah, baik itu Pemprov Malut maupun kabupaten/kota agar mendorong dan mengakselerasi percepatan pembangunan desa di Malut," kata Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid di Ternate, Minggu.

Menurut dia, hal ini menjadi tugas pemda dalam mendorong agar ada desa mandiri di provinsi tersebut.

Selain itu, kata dia, indikator dalam melihat desa mandiri dapat diketahui dari tiga indeks untuk mengukur perkembangan desa, yakni indeks ketahanan ekonomi dengan menggunakan instrumen ekonomi yang harus mudah diakses oleh masyarakat desa, seperti pasar desa, bumdes, dan sistem keuangan inklusif yang baik serta indeks ketahanan sosial untuk menggeser episentrum pembangunan.

Sehingga, kata Taufik, harus ada keseimbangan antara pembangunan kewilayahan dan pembangunan kewargaan yang singkron.

"Intinya social capital kita jaga, nilai-nilai kegotong-royongan, ada kearifan lokal maupun yang lainnya untuk menjadi basis dari indeks sosial. Jadi kerja sama antardesa, kolaborasi dan sinergi. Selain itu ada nilai-nilai yang harus direkognais untuk Malut," ujarnya.

Dia menambahkan, untuk indeks yang ketiga yang perlu dilihat adalah indeks ketahanan lingkungan untuk daya tahan desa terhadap ancaman lingkungan. Hal itu bertujuan untuk pembangunan desa yang menjadi pembangunan yang berkelanjutan.

Mantan pejabat Pemprov Malut itu menyebutkan, Dana Desa semestinya dijadikan sebagai stimulus, sebab fungsi Dana Desa untuk mengintegrasikan sumber-sumber pembiayaan di desa sekaligus menjadi pendorong potensi pendapatan asli desa. Sehingga pemerintah pusat memfasilitasi dengan cara pendampingan maupun yang lainnya kepada masyarakat desa supaya kriteria yang hampir ke mandiri cepat diwujudkan.

Menurut Taufik, pengelolaan Dana Desa di Maluku Utara harus didorong agar ada desa yang menjadi pilot project untuk bisa direplikasi di desa-desa yang lain di Indonesia. Karena dirinya menilai Maluku Utara memiliki karakteristik wilayah yang cukup istimewa. Apalagi didukung dengan social capital yang bagus dan afirmasi dari pemerintah daerah.

Oleh karena itu, menurut dia, harus sejalan apa yang harus menjadi prioritas program dari pemerintah pusat kemudian diwujudkan di daerah dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama. Poin besar dari target Kemendes adalah menargetkan percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa.

Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid yang merupakan putra asal Malut dan baru dilantik pekan lalu itu datang ke Kota Ternate menghadiri dialog publik yang digelar Jaringan Komunitas Soccer Maluku Utara (Joker Malut) di Waterboom Kota Ternate pada Sabtu (7/11).

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020