Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Perempuan dan Pengendalian Penduduk
(PPAPP) Jakarta Pusat memastikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA) siap untuk digunakan sebagai lokasi evakuasi korban
banjir.

"Memang dari awal RPTRA sudah disiapkan dan siaga jika diperlukan sebagai lokasi evakuasi bencana termasuk banjir. Itu juga sesuai dengan Pergub 123/2017 yang mengatur fungsi RPTRA," kata Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Suku Dinas (Sudin) PPAPP Jakarta Pusat Bangun Manalu saat dikonfirmasi, Senin.

Ada sebanyak 50 RPTRA di Jakarta Pusat yang dipastikan dapat digunakan untuk menampung warga jika memang dibutuhkan ketika bencana banjir terjadi.

Bangun mengatakan koordinasi dengan pihak kecamatan ataupun kelurahan pun sudah dilakukan khususnya untuk mengatur protokol kesehatan karena masih adanya pandemi COVID-19.

"Daya tampungnya nanti diatur 50 persen. Lalu akan ada pemisahan kelompok, yang jelas tempatnya akan diatur," ujar Bangun.

Baca juga: Jakpus rencanakan kolam retensi untuk cegah genangan di Tanah Abang
Baca juga: Sudin SDA Jakpus tambah lima pompa stasioner antisipasi banjir
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Jakarta Pusat Bakwan Ferizan Ginting meninjau lokasi kolam retensi di Kecamatan Tanah Abang, Selasa (3/11/2020). (ANTARA/HO/Kominfotik Jakarta Pusat)
Tidak hanya menyiapkan tempat, Bangun mengatakan petugas yang biasa bekerja di RPTRA dipastikan dapat bertugas membantu ketika bencana banjir datang karena sudah pernah mengikuti latihan kesiagaan bencana.

Pihaknya setiap tahun rutin adakan pelatihan kesiagaan bencana, dilatih oleh petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI. "Tiap RPTRA ada tiga perwakilan, jadi totalnya ada 150 petugas yang bisa membantu ketika ada bencana," ujar Bangun.

Kolaborasi juga nantinya dilakukan bersama dengan Puskesmas terdekat dan Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat untuk memenuhi kebutuhan warga dari segi kesehatan dan konsumsi jika RPTRA dijadikan sebagai lokasi evakuasi korban banjir.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020