pendidikan karakter di madrasah adalah sebuah keniscayaan
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama mendorong guru madrasah memperkuat pendidikan karakter di era teknologi, terlebih di masa pandemi COVID-19 mendorong pembelajaran banyak dilakukan secara daring.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, mengatakan hampir semua proses pembelajaran di madrasah saat ini dilakukan secara daring sehingga para guru perlu memperkokoh keahlian dalam bidang teknologi.

Dhani mengatakan guru saat ini dituntut terus belajar, berinovasi dan meningkatkan kapasitas diri. "Berhentinya proses belajar bagi seorang insan terlebih seorang guru adalah kematian eksistensi yang sesungguhnya. Eksistensi belajar adalah eksistensi kehidupan, berhentinya belajar adalah berhentinya kehidupan."

Kendati begitu, Dhani mengingatkan kecakapan dalam teknologi informasi jangan sampai mengesampingkan pendidikan nilai atau karakter. "Kehadiran teknologi dalam kegiatan belajar mengajar, jangan sampai menggerus transformasi nilai atau pendidikan karakter di madrasah," kata dia saat bertemu kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Maluku Utara baru-baru ini.

Baca juga: Kemenag ajak kampus Islam kolaborasi telurkan jurnal ilmiah

Baca juga: Kemenag instruksikan waspada Corona di lingkungan pendidikan Islam


Pendidikan karakter, kata dia, sangat penting dan perlu ditanamkan dalam tingkah laku peserta didik. Transfer ilmu bisa dilakukan dengan bantuan perangkat teknologi tetapi kebutuhan sosial anak didik dalam beraktivitas hidupnya perlu dikawal lewat sentuhan pendidikan karakter.

"Kebutuhan siswa kita dengan kehadiran teknologi menjadi sebuah kebutuhan akan tetapi pendidikan karakter di madrasah adalah sebuah keniscayaan," katanya.

Dhani juga mengingatkan guru dan tenaga kependidikan di madrasah agar mengedepankan sikap humanisme dalam mengajar. Proses pendidikan yang berlangsung di madrasah harus mampu menampilkan nilai-nilai kemanusiaan.

"Setiap proses pengajaran di madrasah, jangan sampai menjadi beban tersendiri bagi anak didik kita. Jangan kita bebani anak didik kita dengan hal yang di luar kemampuan mereka. Esensi dari humanisme adalah menempatkan sesuai pada tempatnya sesuai dengan porsinya," katanya.

Baca juga: Kemenag canangkan Kampung Zakat di Papua

Baca juga: Kemenag susun modul Kepemimpinan Nabawi untuk mahasiswa

 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020