Jakarta (ANTARA) - Media luar ruang atau out of home/OOH, diperkirakan akan menjadi tren pengiklanan ke depan secara global, termasuk Indonesia.

Direktur perusahaan penyedia layanan pemasangan iklan Promogo, Kiranjeet Purba, mengatakan tren media, media luar ruang digital pada 2020 memiliki pasar 34 persen dari total media luar ruang.

"Namun, kalau melihat tahun 2023, atau juga lima tahun ke depan, ada sekitar 8 persen perkembangan kategori di digital out of home, jadi perkembangannya itu sangat cepat," ujar Kiran dalam peluncuran GoScreen, Senin.

Baca juga: Layanan iklan luar ruang GoScreen pakai teknologi "object recognition"

Lebih jauh, menurut Digital Leader perusahaan layanan media dan pemasaran global Midshare, Manesheel Gautam, media luar ruang masih relevan sebagai saluran komunikasi dikarenakan perkembangan urbanisasi yang terjadi di Indonesia.

Lebih dari itu, infrastruktur yang semakin berkembang di Indonesia, terutama untuk kota kedua dan ketiga, menurut Manesheel membuat media luar ruang semakin kuat dikarenakan kemampuannya dalam penargetan lokasi yang lebih baik dan pembuatan secara kreatif yang lebih menarik.

"Liat trennya digitalisasi di Indonesia sangat kuar, dengan digitalisasi dan out of home memungkinkan konektivitas dan smart data dikarenakan new screen saat ini, kebiasaan multiple screen atau banyaknya screen yang dipakai," kata Manesheel.

Manesheel melihat media luar ruang secara digital kini dapat terintegrasi dengan layar lainnya yang digunakan pengguna, mulai dari smartphone, laptop hingga televisi.

Hal ini dapat membantu para pengiklan membuat rencana multiple screen yang lebih baik bagi kampanye iklannya.

"Kedua, dengan adanya digital out of home ini, akan ada audience baru dan juga traffic signal yang baru di mana secara on the go bisa mencapai jangkauan yang tidak bisa dicapai sekarang. Dari data ini bisa memberikan advertiser masukkan," ujar Manesheel.

Lebih lanjut, menurut Manesheel, dengan pembangunan infrastruktur yang semakin cepat dan penggunaan data internet yang juga semakin diadopsi, Indonesia seharusnya bisa mengadopsi tren media luar ruang digital secara lebih cepat.

"Ini kembali kepada bagaiama stake holders mengembangkan kesempatan teknologi ini. Digital out of home disatukan programmatic ads atau teknologi iklan terprogram, dan dijadikan bagian dari solusi yang terintegrasi, maka akan mengembangkan market out of home di Indonesia yang lebih cepat dan signifikan," Manesheel menambahkan.

Baca juga: Iklan rokok paling banyak tayang di media luar ruang

Baca juga: Sticar, start-up penyedia billboard iklan berjalan

Baca juga: Memburu kode berhadiah lewat aplikasi Code Hunter

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020