Film "Jendral Soedirman" (ANTARA/Padma Pictures)


5. "Jendral Soedirman" (2015)
Film garapan Viva Westi ini berkisah tentang Jendral Soedirman (Adipati Dolken) yang melawan Belanda secara gerilya meski sedang sakit paru-paru.

Film tersebut juga memperlihatkan taktik dan strategi perjuangan Jendral Soedirman yang membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu. Dia juga bersembunyi di balik hutan-hutan Jawa untuk melakukan penyerangan.

6. "Guru Bangsa Tjokroaminoto" (2015)
"Guru Bangsa Tjokroaminoto" berkisah tentang Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto yang memiliki andil besar pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Di sini diperlihatkan perjuangan Tjokroaminoto yang menyadarkan masyarakat untuk merebut kemerdekaan.

Kala itu, pendidikan masih minim, rakyat miskin di mana-mana dan tidak ada sekolah untuk rakyat. Tjokroaminoto pun mendirikan organisasi Sarekat Islam untuk melakukan aksi dan sosialiasi yang tujuannya mengajak masyarakat terlibat dalam usaha kemerdekaan.

"Guru Bangsa Tjokroaminoto" dibintangi oleh Reza Rahardian (Tjokroaminoto), Alex Abbad (Abdullah), Putri Ayudya (Soeharsikin), Maia Estianty (Mrs. Mangoenkoesoemo), Didi Petet (Haji Hasan), Chelsea Islan (Stella) dan lainnya. Film ini juga disutradarai oleh Garin Nugroho.
Film "Kartini" (ANTARA/Legacy Pictures)


7. "Kartini" (2017)
Film arahan Hanung Bramantyo ini merupakan biografi dari RA Kartini yang mengupayakan kesetaraan hak untuk perempuan khususnya di bidang sosial dan pendidikan.

Kartini yang dibintangi Dian Sastro Wardoyo tumbuh dengan menyaksikan ibu kandungnya, Ngasirah yang terbuang di rumahnya sendiri. Kartini merupakan keturunan ningrat sehingga berkesempatan mengenyam pendidikan.

Dia kemudian menulis surat-surat dalam upaya menyediakan lapangan kerja dan kesetaraan bagi perempuan di Jepara. Selain Dian Sastro, film ini juga dibintangi oleh Acha Septriasa serta Ayushita.

8. "Wage" (2017)
Film ini merupakan biografi dari pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya", Wage Rudolf Soepratman yang dirilis pada 2017. Lagu ini pertama kali dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 dalam Kongres Pemuda 2 atau yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.

Dalam pembuatannya, lagu "Indonesia Raya" merupakan perwujudan dari bangkitnya kesadaran pemuda-pemuda Indonesia dalam melawan penjajah. Semangat itulah yang membuat Wage berani meninggalkan segala kemewahan yang didapatnya di Makassar dan kembali ke tanah Jawa.

Wage kemudian aktif dalam pergerakan kemerdekaan dan menjadi jurnalis sebagai penyambung suara rakyat. Film ini juga memperlihatkan Wage yang merasakan ditahan oleh Belanda karena terlalu vokal dan hingga akhir hayatnya saat menderita penyakit paru-paru.

Film arahan sutradara John De Rantau ini dibintangi oleh Rendra Bagus Pamungkas dan Prisia Nasution.


Baca juga: Hijrah pahlawan dalam "Guru Bangsa Tjokroaminoto"

Baca juga: Rendra Pamungkas perankan Wage dengan rasa

Baca juga: "Sang Pencerah" Borong Penghargaan FFB 2011

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020