Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI memeriahkan rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020 dengan sejumlah kegiatan dalam jaringan (daring) atau virtual.

Menteri Sosial (Mensos) RI Juliari P Batubara di Jakarta, Selasa mengatakan kegiatan-kegiatan peringatan Hari Pahlawan 10 November tetap dilakukan secara khidmat, meskipun beberapa di antaranya dilaksanakan secara virtual.

"Karena kondisi pandemi, beberapa kegiatan pendukung kami lakukan secara virtual," katanya.

Beberapa kegiatan yang digelar secara virtual tersebut, di antaranya tampilan tarian Burung Enggang dari Kalimantan, konser musik bernuansa nasionalisme dan kepahlawanan hingga penampilan profil-profil singkat pahlawan yang telah gugur.

Beberapa profil pahlawan yang ditampilkan, di antaranya Brigjen TNI (Pur) H Hasan Basry yang lahir di Kandangan, Hulu Sungai Selatan, pada 17 Juni 1923. Hasan Basry adalah perwira angkatan laut yang menggerakkan laskar-laskar di Kalimantan untuk mengusir penjajah.

Kegigihan perwira angkatan laut yang kemudian dialihkan ke angkatan darat tersebut tercermin pada saat usaha dan upayanya merebut Kalimantan yang pada waktu perjanjian Linggarjati belum masuk ke dalam NKRI. Brigjen TNI H Hasan Basry wafat pada 15 Juli 1984.

Selanjutnya, Kemensos melalui kanal YouTubenya juga menampilkan profil singkat sosok Jenderal TNI (Pur) Abdul Haris Nasution. Jenderal Abdul Haris Nasution lahir di Kotanopan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada 3 Desember 1918.

Semasa hidup, karir militernya melesat gemilang hingga mencapai posisi KSAD dan Menko Hankam. Ia juga dikenal sebagai peletak dasar sistem gerilya pada masa revolusi yang mempertahankan kemerdekaan melawan Belanda.

Nasution juga dianugerahi Jenderal Besar bersama Jenderal Sudirman dan Jenderal Soeharto pada Hari ABRI 5 Oktober 1997.

Terakhir, Kemensos menampilkan profil singkat Laksamana Malahayati (Keumalahayati). Sejarah mencatat Malahayati merupakan laksamana laut wanita pertama di dunia.

Baca juga: Menyambut pahlawan masa kini

Panglima perang yang lahir di Lamreh, Kabupaten Aceh Besar, pada Tahun 1550-an tersebut juga mampu menaklukkan armada angkatan laut Belanda dan bangsa Portugis pada abad ke-16.

Baca juga: Presiden Jokowi anugerahkan gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh

Lebih heroiknya, laksamana laut pertama di dunia tersebut diketahui pernah memimpin 2.000 pasukan Inong Balee yang terdiri dari janda-janda pejuang Aceh berperang melawan Belanda.

Baca juga: Sultan Baabullah berhasil usir Portugis hingga bawa kejayaan Ternate

Bahkan, dalam peperangan tersebut, ia berhasil membunuh pemimpin pasukan Belanda, yakni Cornelis De Houtman. Malahayati wafat pada 1615. Atas jasa dan pengorbanannya ia dianugerahi gelar pahlawan nasional.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020