Jakarta (ANTARA) - Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Unpad, Prof Kusnandi Rusmil mengatakan tidak ada lagi penyuntikan vaksin COVID-19 uji coba tahap III di Bandung, Jawa Barat, karena sudah selesai.

"Semua subjek sudah disuntik selesai, tidak ada suntikan lagi, tinggal diikuti," kata Kusnadi dalam webinar yang dilangsungkan, Selasa.

Tahapan uji coba vaksin COVID-19 kini memasuki tahap pengamatan reaksi sampel.

Baca juga: Menristek harap ada standardisasi uji klinis nasional

Baca juga: Tak ada hal mengkhawatirkan uji klinis fase 3 vaksin Sinovac


Ia mengatakan 1.620 subjek penelitian yang sudah selesai disuntik akan diamati secara berkala reaksi badan mereka terhadap vaksin yang diinjeksikan.

Sebelum disuntik, kata dia, darah dari subjek penelitian diambil sebagai sampel penelitian. Setelah itu, akan dilakukan kembali pengambilan darah mereka untuk diamati selama kurun waktu satu bulan setelah disuntik, kemudian tiga bulan dan enam bulan.

"Itu untuk mengevaluasi kadar zat antinya, disamping untuk mengevaluasi keamanan tapi juga untuk melihat efikasi (khasiat) vaksin. Tidak semua diberi vaksin, tapi diberi plasebo," kata dia.

Kusnandi mengatakan nantinya akan dibandingkan efektivitas dari sampel dengan vaksin dan plasebo terhadap COVID-19.

Menurut dia, COVID-19 merupakan penyakit yang memiliki daya tular tinggi serta dapat memicu kematian. "Kita sudah 10 bulan mengalami pandemi, yang sakit sudah jutaan sedunia dan meninggal sekian juta," katanya.

Baca juga: Unair segera lakukan uji hewan Vaksin Merah Putih di PT Biotis

Untuk itu, dia menekankan tenaga kesehatan harus mencari obat dan vaksin COVID-19 sesegera mungkin. "Jika sudah ketemu, kita menganjurkan digunakan kepada masyarakat agar terlindung dari penyakit ini, sehingga bekerja dengan baik menghasilkan untuk keluarga, bangsa dan negara," katanya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020