Kita harus menggali kembali kekuatan spiritualitas bangsa ini, apalagi dalam keadaan makin sulit.
Jakarta (ANTARA) -
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sukarwo menyatakan pahlawan Sutomo atau dikenal dengan sebutan Bung Tomo mampu mewujudkan Indonesia merdeka melalui perpaduan pendekatan religius dan nasionalis.
 
"Yang kita teladani yaitu api yang tidak pernah padam di dada Bung Tomo adalah Indonesia merdeka, ingin mewujudkan Indonesia pendekatan religius dan nasionalisme," kata Sukarwo saat menjadi pembicara pada webinar "Hari Pahlawan dan Penghargaan 100 Tahun Bung Tomo" di Jakarta, Selasa.

Sukarwo menyebutkan nilai perjuangan yang kental pada diri Bung Tomo, yakni kehidupan berbangsa untuk menciptakan kemerdekaan bagi rakyat Indonesia.

Dikisahkan mantan Gubernur Jawa Timur itu, kehebatan Bung Tomo menjalankan sesuatu yang luar biasa dengan basis rakyat regius, serta mendatangi para ulama dan tokoh agama untuk mempertahankan kemerdekaan.
 
Sukarwo berharap generasi muda Indonesia mampu "bertarung" seperti Bung Tomo untuk mengambil keputusan yang tepat dalam upaya meraih kemerdekaan bangsa Indonesia.
 
"Ketajaman pemikirannya disalurkan pada pikiran cerdas yang luar biasa, ketemu memang antara potensi yang ada pada beliau untuk kepentingan masyarakat," tutur pria biasa disapa Pakde Karwo itu.

Baca juga: MPR yakin nilai kepahlawanan hadir dalam beragam implementasi
 
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa mengungkapkan setiap perjuangan tidak mengenal lelah karena tidak semudah membalikkan telapak tangan.
 
Khofifah menekankan harus adanya pergeseran dari generasi "rebahan" menuju generasi perubahan. Namun, hal ini membutuhkan banyak dukungan dari berbagai usia generasi dan lingkungan.
 
Putra Bung Tomo, Bambang Sulistomo, menyebutkan unsur kekuatan spiritual bangsa harus diperkuat keyakinan pada kemerdekaan, semangat, dan patriot nasionalisme, terlebih saat kondisi sulit seperti masa pandemi COVID-19.
 
"Kita harus menggali kembali kekuatan spiritualitas bangsa ini, apalagi dalam keadaan makin sulit," ujar putra tunggal Bung Tomo itu.
 
Bambang mengingatkan Indonesia memiliki modal keyakinan, spiritual, persatuan, dan kesatuan agar generasi muda dan masyarakat bangkit dari potensi resesi ekonomi akibat pandemi COVID-19.
 
Bambang juga berharap para tokoh agama dan bangsa menyampaikan serta mendengar pesan dari generasi muda untuk membangun bangsa yang kuat.

Baca juga: Legislator katakan para pemuda dapat berjuang melalui literasi
 
Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Solusi Pemersatu Bangsa Baskara Sukarya menekankan bahwa organisasi kebangsaan dan kemasyarakatan harus berperan menumbuhkembangkan semangat perjuangan, seperti perjuangan Bung Tomo, agar masyarakat Indonesia tetap berkarya.

"Khususnya kita harapkan anak muda milenial yang akan memegang estafet dari sesepuh bangsa," tutur politikus Golkar itu.
 
Baskara menyatakan "musuh" Indonesia saat ini, yakni mengentaskan masyarkat dari kemiskinan, tantangan pendidikan, dan mengatasi efek dari pandemi COVID-19.
 
Begitu pula definisi pahlawan, menurut Baskara, makin luas dalam arti mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia, misalnya menggerakkan perekonomian, mengatasi pendidikan, menangani pasien COVID-19, dan mengajar di daerah terpencil.

Baca juga: Hari Pahlawan, Ariza harap gotong-royong perangi COVID-19 makin tinggi

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020