Pangkalpinang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) membagi-bagikan ribuan stiker dan penyuluhan bahaya malaria di kota dan kabupaten dalam memperingati hari malaria sedunia.

Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kabid P2PL) pada Dinas Kesehatan Babel, Helmi Sofi di Pangkalpinang, Senin, mengatakan, sekitar 10 ribu stiker bahaya dan ajakan pemberantasan malaria dibagikan di persimpangan jalan protokol Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka.

Stiker tersebut juga dibagikan di Kabupaten Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah, Bangka Barat, Belitung, dan Kabupaten Belitung Timur.

Selain aksi bagi-bagi stiker bahaya malaria, petugas kesehatan pada pemerintah provinsi, kota dan kabupaten pada peringatan hari malaria sedunia juga melakukan penyuluhan bahaya dan pencegahan dan pemberantasan jentik-jentik nyamuk penyebab penyakit itu.

"Aksi bagi-bagi stiker bahaya malaria dan penyakit lainnya akibat gigitan nyamuk itu untuk meningkatkan kesadaran dan pola hidup bersih masyarakat yang saat ini masih kurang sehingga kasus malaria, DBD, chikungunya masih tinggi," ujarnya.

Ia menjelaskan, kasus malaria pada 2009 di Babel mengalami penurunan jika dibandingkan tahun sebelumnya seiring ditingkatkan penanggulangan malaria terpadu dan meningkatkan SDM petugas pada setiap puskesmas kabupaten dan kota.

Pada 2009 kasus malaria sebanyak 9.389 orang jika dibandingkan kasus 2008 sebanyak 10.266 orang.

Demikian juga kasus DBD pada 2009 sebanyak 352 orang jika dibandingkan 2008 berjumlah 613 orang dan kasus chikungunya pada 2009 sebanyak 24.291 orang.

Sementara kasus penyakit kaki gajah pada 2009 mengalami peningkatan sebanyak 187 orang jika dibandingkan 2008 sebanyak 120 orang.

"Saat ini kendala yang dialami untuk menekan angka berbagai kasus penyakit akibat gigitan nyamuk adalah kurangnya kesadaran dan peran masyarakat membasmi tempat perkembangbiakan jentik-jentik nyamuk," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, diharapkan masyarakat untuk meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara, menguras dan menyikat tempat penampungan air, kemudian menutup rapat-rapat tempat penampungan air.

Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan, plus melaksanakan perbaikan saluran dan talang air yang tidak lancar atau rusak.

Selain itu, menabur bubuk pembunuh jentik seperti abate, altosid, dan Sumilari di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, memasang kawat kasa, menggunakan kelambu. (MN/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010