Bandung (ANTARA) - Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung meminta warga mewaspadai munculnya ular saat musim hujan setelah adanya 122 laporan yang diterima.

Kabid Kesiapsiaagaan Diskar PB Kota Bandung, Yusuf Hidayat mengatakan di saat musim hujan ini ular rawan muncul ke pemukiman masyarakat karena terbawa aliran sungai dari kawasan hutan.

"Kemunculan ular saat perubahan cuaca sering terjadi pada saat musim hujan, di mana air naik, banjir, lalu terbawa, baik dari pegunungan, dari sungai, terbawa sampai komplek," kata Yusuf di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kota Bandung, Rabu.

Dari peristiwa yang terjadi sejauh ini, menurutnya, ular rentan masuk lewat saluran pembuangan rumah tangga, bahkan dari depan pintu rumah.

Baca juga: Warga temukan ular piton di Sungai Cikapundung Bandung

Baca juga: Seorang anak di Ujung Berung Bandung meninggal dipatuk ular


Dia menjelaskan, biasanya ketika air dari saluran pembuangan naik karena turun hujan, ular bisa masuk ke paralon-paralon rumah. Tak jarang, kata dia, ular itu ditemukan di kamar mandi sebuah rumah.

"Kemarin itu ada ular kobra, ular koros, bahkan ada ular sapi, semuanya berbahaya," katanya.

Maka dari itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih berwaspada saat turun hujan maupun saat hujan turun di kawasan hulu.

Salah satu caranya, ia mengimbau warga menutup saluran pembuangan air dengan penutup khusus atau pun penutup yang dibuat secara manual.

"Masyarakat bisa menutup paralon belakang pakai ban dalam bekas, saya pernah coba itu, jadi ketika airnya naik, ban bekas itu menutup paralon, sehingga ular gak bisa masuk," kata dia.

Ia juga menyampaikan, pihak Diskar PB Kota Bandung selalu bersiaga untuk melayani masyarakat untuk evakuasi hewan. Karena hal itu merupakan salah satu fungsi dari Dinas PB Kota Bandung.

"Kalau tidak memiliki keahlian khusus untuk mengevakuasi ular, saya imbau hubungi kami di nomor telepon 7207113, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.*

Baca juga: PKEK lepasliarkan dua elang di Hutan Kamojang

Baca juga: Seorang Kakek Lumpuh Setelah Digigit Ular

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020