Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengajak para pelaku bisnis Indonesia dan negara-negara di Kawasan Amerika Latin serta Karibia (Amlatkar) untuk bekerja sama menggali potensi bisnis untuk meningkatkan perdagangan dengan Kawasan tersebut.

“Kita harus dapat mengubah momentum krisis akibat pandemi ini menjadi kesempatan dalam meningkatkan kinerja perdagangan. Forum bisnis ini menjadi jembatan menuju kerja sama besar antara Indonesia dengan 33 negara di Kawasan Amlatkar agar tumbuh menjadi Kawasan yang saling menguntungkan dan menguatkan,” kata Mendag lewat keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Hal ini penting dilakukan, khususnya di tengah perlambatan ekonomi global akibat pandemi COVID-19.

Ajakan tersebut disampaikan Mendag pada Indonesia-Latin America and Carribean Business Forum (Forum Bisnis INA-LAC) yang berlangsung pada 9-12 November 2020.
 

Forum Bisnis INA-LAC diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri dengan tema “Smart Partnership: Refocusing Indonesia-Latin America and the Carribean Economic Relations in the Time of Pandemic”.

 

Menurut Mendag, Amlatkar merupakan kawasan yang menjanjikan dalam melakukan kerja sama dagang. Berdasarkan data yang diolah Kemendag, pada 2019 Kawasan Amlatkar menawarkan potensi ekspor sebesar 944,5 miliar dolar AS.

Namun, ekspor Indonesia ke Kawasan tersebut baru mencapai 3,8 miliar dolar AS.

Sementara pada periode Januari–Agustus 2020, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan dengan Kawasan Amlatkar sebesar 1,6 miliar dolar AS, dengan pangsa pasar hanya sebesar 0,42 persen dari total impor kawasan ini dari dunia.

Hal itu menempatkan Indonesia di bawah Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Singapura.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Kawasan Amlatkar, yaitu kendaraan dan komponennya, lemak dan minyak nabati karet dan barang dari karet, alas kaki, dan kertas dan produk dari kertas.

Adapun lima negara tujuan ekspor utama Indonesia di kawasan Amlatkar adalah Meksiko, Brasil, Peru, Argentina, dan Haiti.

 

Untuk itu, Mendag meyakini, Forum Bisnis INA-LAC sangat penting dilakukan sebagai salah satu upaya meningkatkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan negara-negara di Kawasan Amlatkar.

“Forum Bisnis INA-LAC ini akan menjadi salah satu langkah yang diperlukan untuk memajukan Indonesia dan kawasan Amlatkar.

LEra digitalisasi menjadi solusi yang dapat mendekatkan jarak geografis antara kedua wilayah,” ujar Mendag.

Mendag juga menyampaikan, untuk meningkatkan akses pasar produk Indonesia di kawasan Amlatkar, saat ini Indonesia sedang menjajaki perjanjian perdagangan dengan beberapa mitra, termasuk MERCOSUR, Peru, Ekuador, dan Kolombia.

Nantinya, bersama implementasi perjanjian IC-CEPA sejak 2019, perjanjian perdagangan yang baru akan memfasilitasi kinerja ekspor Indonesia di pasar Amlatkar.

“Tidak lupa pula, melalui forum ini, saya ingin mengajak para pelaku usaha untuk merealisasikan potensi bisnis menjadi bisnis yang saling menguntungkan dan berkelanjutan, serta memanfaatkan akses pasar yang sudah kita miliki di kawasan Amlatkar yakni IC-CEPA,” imbau Mendag.

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020