Sanaa (ANTARA News/AFP) - Aparat keamanan Yaman menangkap tiga tersangka anggota Al-Qaeda yang dituduh membunuh dua polisi dan meledakkan sebuah kendaraan pejabat di provinsi Abyan, Yaman bagian selatan, kata kementerian pertahanan, Rabu.

Ketiga orang itu, yang diidentifikasi sebagai Mujib Hafsah, Mohammed al-Bakawi dan Mohammed Ismail, ditangkap di provinsi wilayah selatan, Aden, Minggu, kata situs kementerian pertahanan 26sep.net mengutip satu sumber keamanan.

Mereka dituduh meledakkan mobil seorang pejabat pemerintah daerah pada 19 April, kata situs itu, yang menambahkan bahwa Bakawi dan Ismail juga dituduh membunuh dua polisi.

"Selama interogasi, para tersangka mengakui bahwa mereka dipilih oleh Khaled Abdulnabi, seorang anggota Al-Qaeda di provinsi Abyan," katanya.

Abdulnabi adalah seorang anggota ternama tentara Islam Aden-Abyan, sebuah kelompok bersenjata yang aktif di wilayah selatan sebelum mereka dilupakan beberapa tahun lalu.

Daerah Abyan, bagian dari eks-republik Yaman Selatan, dalam beberapa tahun ini menjadi pangkalan penyatuan kembali gerilyawan muslim, termasuk veteran Arab perang 1980-an di Afghanistan yang melawan pasukan pendudukan Uni Sovyet.

Yaman adalah negara leluhur pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden dan dilanda sejumlah serangan yang diklaim oleh kelompok itu terhadap misi-misi asing, lokasi wisata dan instalasi minyak.

Yaman menjadi sorotan dunia ketika sayap regional Al-Qaeda AQAP menyatakan mendalangi serangan bom gagal terhadap pesawat penumpang AS pada Hari Natal.

AQAP menyatakan pada akhir Desember, mereka memberi tersangka warga Nigeria "alat yang secara teknis canggih" dan mengatakan kepada orang-orang AS bahwa serangan lebih lanjut akan dilakukan.

Para analis khawatir bahwa Yaman akan runtuh akibat pemberontakan Syiah di wilayah utara, gerakan separatis di wilayah selatan dan serangan-serangan Al-Qaeda. Negara miskin itu berbatasan dengan Arab Saudi, negara pengekspor minyak terbesar dunia.

Sanaa menyatakan, pasukan Yaman membunuh puluhan anggota Al-Qaeda dalam dua serangan pada Desember.

Kedutaan Besar Inggris di Sanaa juga menjadi sasaran rencana serangan bunuh diri Al-Qaeda yang digagalkan aparat keamanan Yaman pada pertengahan Desember.

Sebuah sel Al-Qaeda yang dihancurkan di Arhab, 35 kilometer sebelah utara ibukota Yaman tersebut, "bertujuan menyusup dan meledakkan sasaran-sasaran yang mencakup Kedutaan Besar Inggris, kepentingan asing dan bangunan pemerintah", menurut sebuah pernyataan yang dipasang di situs 26Sep.net surat kabar kementerian pertahanan.

Ketegangan juga meningkat antara pasukan keamanan Yaman dan gerakan separatis selatan yang memprotes pemerintah Presiden Ali Abdullah Saleh dalam beberapa bulan ini, yang disertai dengan kematian sejumlah orang dan penangkapan besar-besaran.

Yaman Utara dan Yaman Selatan secara resmi bersatu membentuk Republik Yaman pada 1990 namun banyak pihak di wilayah selatan, yang menjadi tempat sebagian besar minyak Yaman, mengatakan bahwa orang utara menggunakan penyatuan itu untuk menguasai sumber-sumber alam dan mendiskriminasi mereka.

Ketegangan meningkat di Yaman selatan setelah seorang pemrotes tewas ditembak polisi pada 13 Februari. Insiden itu menyulut kerusuhan dimana separatis membakar pertokoan milik orang utara dan berusaha memblokade sebuah jalan utama.

Pihak berwenang melakukan operasi keamanan dan menangkap sekitar 180 orang di provinsi-provinsi selatan.

Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh telah mendesak rakyat Yaman tidak mendengarkan seruan-seruan pemisahan diri, yang katanya sama dengan pengkhianatan.

Selain pemberontakan, Yaman juga dilanda penculikan warga asing dalam beberapa tahun ini. (M014/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010