Salatiga (ANTARA News) - Korban tewas akibat menenggak minuman keras oplosan jenis ciu dicampur metanol (sejenis alkohol yang sering dipakai di bidang industri, red) di Kota Salatiga Jawa Tengah hingga Kamis terus bertambah menjadi 21 orang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Salatiga, korban tewas ke-21 diketahui bernama Rino Setianto (26), warga Jalan Turen, Kecamatan Sidomukti, Kodya Salatiga, Jawa Tengah.

Korban sebelumnya menjalani perawatan di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Kota Salatiga sejak Selasa (20/4) namun nyawanya tidak tertolong pada Kamis (22/4) pagi dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kalimang, Salatiga.

Seluruh korban tewas sebelumnya sempat mendapat perawatan di rumah sakit selama beberapa hari.

Sedangkan jumlah keseluruhan yang telah berobat ke tiga rumah sakit (RS) yakni Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga, RS Paru-paru Aria Wirawan, dan RS Tentara dr.Asmir mencapai 225 orang.

Tim medis menemukan kandungan metanol cukup tinggi dan melebihi batas toleransi dalam semua tubuh korban tewas.

Salah seorang dokter spesialis penyakit dalam RSUD Kota Salatiga, dr.Agus Sunaryo, mengatakan rata-rata korban minuman keras oplosan yang sedang dirawat inap dan menjalani rawat jalan menderita gejala yang hampir sama.

"Gejala tersebut antara lain kepala pusing, mual, gejala mata kabur, suhu badan tinggi, gangguan lemah jantung, dan peradangan lambung akut (gastritis)," katanya.

Terkait kasus yang menewaskan puluhan orang ini, pihak Polres Salatiga belum memberikan pernyataan resmi, termasuk mengenai penetapan status tersangka penjual minuman keras oplosan yakni Rusmanadi alias Tius (39).

Warga Jalan Karangpete RT 3 RW 6 Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Tingkir, Kodya Salatiga tersebut masih menjalani pemeriksaan intensif di polres setempat untuk pengembangan kasus lebih lanjut.

Sebagai langkah antisipasi bertambahnya jumlah korban, Dinas Kesehatan Kota Salatiga telah mengerahkan seluruh petugas puskemas untuk mencari korban minuman keras oplosan yang belum mendapat penanganan medis.

Kapolres Salatiga, AKBP Susetio Cahyadi, mengatakan tewasnya puluhan orang di Kota Salatiga ini berawal saat beberapa korban menggelar pesta minuman keras oplosan yang dibeli dari tersangka pada Jumat (16/4).

"Pesta minuman keras tersebut dilakukan di tiga tempat berbeda yakni di daerah Kalitaman, Sidorejo, dan Argomulyo," katanya.

Tidak lama kemudian, kata dia, para peserta pesta minuman keras oplosan mengalami kejang-kejang dan suhu tubuh tinggi, bahkan ada yang langsung tidak sadarkan diri.

Banyaknya jumlah korban minuman keras oplosan, baik itu korban tewas maupun yang harus menjalani perawatan di RS karena tersangka menjual bebas di sebuah warung yang terletak di depan rumahnya dengan harga Rp10 ribu per liter.
(U.KR-WSN/M028/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010