Beijing (ANTARA) - Saham-sahan China ditutup melemah pada Jumat, setelah bervariasi sehari sebelumnya, menyusul keputusan pemerintah Trump melarang investasi AS di perusahaan yang terkait dengan militer China.

Sementara serangkaian gagal bayar obligasi perusahaan juga merusak sentimen. Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai merosot 0,86 persen menjadi ditutup pada 3.310,10 poin, sementara Indeks Komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua China berakhir 0,27 persen lebih rendah menjadi menetap di 13.754,55 poin.

Nilai transaksi gabungan saham-saham yang mencakup kedua indeks tersebut mencapai 727 miliar yuan (sekitar 110 miliar dolar AS), naik dari 708,1 miliar yuan (sekitar 106,9 miliar dolar AS) pada penutupan perdagangan sehari sebelumnya.

Jumlah saham turun melampaui yang naik, dengan 813 saham berbanding 597 saham di bursa Shanghai dan 1.117 saham berbanding 1.098 saham di bursa Shenzhen.

Pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan perintah eksekutif yang melarang investasi AS di perusahaan China yang menurut Washington dimiliki atau dikendalikan oleh militer China, membuat saham mereka lebih rendah.

Perusahaan minuman keras mengalami kerugian besar pada Jumat, dengan saham Zhejiang Guyuelongshan Shaoxing Wine Co, Ltd jatuh 9,98 persen menjadi berakhir pada 10,01 yuan per saham.

Melawan tren penurunan, saham yang terkait dengan produksi pesawat dan manufaktur kapal memimpin kenaikan, dengan saham Avic Aircraft Co., Ltd. melonjak 8,25 persen menjadi 26,5 yuan per saham. Indeks ChiNext yang melacak saham-saham perusahaan sedang berkembang di papan bergaya Nasdaq China, menguat 0,23 persen menjadi mengakhiri perdagangan pada 2.706,81 poin.

Baca juga: Saham China ditutup bervariasi dengan Shanghai turun 0,11 persen
Baca juga: Saham China dibuka "rebound" dari penurunan 2 hari beruntun
Baca juga: Saham China ditutup jatuh, terseret kerugian saham kendaraan listrik


Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020