Baca juga: Rilis "Wonder Woman 1984" ditunda hingga 14 Agustus
Dilansir Variety, Sabtu, nasib film superhero yang sangat dinanti-nantikan ini telah berada dalam ketidakpastian sejak pandemi COVID-19 pertama kali muncul pada bulan Maret, mendorong rilis teatrikal film tersebut dari 5 Juni hingga 14 Agustus, lalu hingga 2 Oktober, dan akhirnya hingga 25 Desember.
Tapi Dengan kasus COVID-19 yang melonjak pada tingkat yang mengkhawatirkan di Amerika Serikat, bioskop sebagian besar masih ditutup. Namun, hal ini bisa menjadi peluang Warner Bros/Media untuk meningkatkan pelanggan dan penonton di layanan streaming-nya, HBO Max, untuk menyaingi Netflix, Amazon Prime, dan Disney+.
Pada kuartal ketiga, WarnerMedia melaporkan bahwa HBO Max memiliki total aktivasi 8,6 juta, dengan 38 juta pelanggan gabungan HBO dan HBO Max.
Menempatkan film blockbuster seperti "Wonder Woman 1984" akan menjadi daya tarik terbesar untuk layanan ini, yang tidak sebanding dengan "Hamilton" untuk Disney Plus atau "The Old Guard" untuk Netflix.
Ekspektasi "Wonder Woman 1984" di box office sangat besar sehingga sangat mungkin untuk ditayangkan di bioskop sesuai jadwal. Terlebih, sebelumnya Warner Bros sudah pernah merilis "Tenet" di bioskop, menyusul berita adanya vaksin di tahun 2021.
Dalam wawancara bulan September bersama penulis dan sutradara "Wonder Woman 1984", Patty Jenkins, menjelaskan bahwa COVID pada akhirnya memang akan mendorong nasib filmnya.
Namun, ia sangat ingin film tersebut bisa tayang di layar lebar, karena memang dirancang dan pantas disaksikan di sana. "'WW84' akan tayang di bioskop," kata dia.
Baca juga: Berkali-kali ditunda, "Wonder Woman 1984" akhirnya tayang Natal
Baca juga: Gal Gadot bakal perankan sosok Cleopatra di film terbarunya
Baca juga: Reebok x Wonder Woman 1984 luncurkan koleksi, apresiasi perawat wanita
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
