Washington (ANTARA) - Penasihat keamanan nasional Amerika Serikat Robert O'Brien akan mewakili AS pada pertemuan virtual dengan para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).

O'Brien akan memimpin delegasi AS dalam pembicaraan dengan 10 anggota ASEAN mulai Sabtu pagi.

"Duta Besar O'Brien akan menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk kemakmuran dan keamanan di Indo-Pasifik selama pidato virtual," kata Gedung Putih dalam pernyataan.

O'Brien juga akan berpartisipasi dalam KTT Asia Timur pada Minggu (15/11), ketika ASEAN dan lima mitranya ---tidak termasuk AS--- diharapkan menandatangani Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), yang dapat menjadi perjanjian perdagangan bebas terbesar di dunia.

Kali ini akan menjadi tahun ketiga berturut-turut dalam KTT Asia Timur bahwa AS diwakili oleh pejabat pada tingkat yang relatif rendah, meskipun pemerintahan Presiden Donald Trump telah menyatakan Asia Pasifik dan persaingan dengan China sebagai prioritas kebijakan luar negerinya.

Trump sendiri tengah sibuk menantang hasil pemilihan presiden AS minggu lalu dan telah menolak untuk mengakui kekalahan dari presiden terpilih asal Partai Demokrat Joe Biden, yang akan mulai menjabat pada Januari.

Perang dagang AS-China dan penekanan prinsip "America First"  oleh Trump telah menjadi dorongan pada menyelesaikan RCEP, yang secara luas dipandang sebagai kesempatan Beijing untuk menetapkan agenda perdagangan regional.

Kemenangan presiden terpilih AS kemungkinan akan menantang prinsip itu. Biden mengisyaratkan akan menganut prinsip multilateralisme yang lebih kuat, meskipun pergerakan perdagangan diperkirakan tidak menjadi prioritas pertamanya.

Meski Trump menghadiri KTT AS-ASEAN di Manila pada 2017, dia tidak pernah menghadiri pertemuan KTT Asia Timur secara penuh. Wakil Presiden Mike Pence mewakili AS pada pertemuan di Singapura tahun lalu.


Sumber: Reuters

Baca juga: KTT ASEAN berlangsung di tengah gesekan antara AS dan China

Baca juga: Presiden Jokowi hadiri KTT ke-37 ASEAN secara virtual

 

Presiden tekankan penghormatan atas hukum Internasional di Laut China Selatan

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020