Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Hendarman mengatakan kalangan milenial, bahkan generasi z, bisa menjadi pahlawan selama memiliki karakter berjuang sehingga patut digugu dan ditiru.

"Pahlawan tidak harus terkait masa lalu, tapi bisa masa kini dan masa depan. Tidak harus generasi tua, tapi yang muda, milenial dan bahkan generasi z," kata Hendarman dalam webinar bertema "Kita Semua Bisa Jadi Pahlawan" yang dipantau di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan generasi muda dapat membuktikan diri sebagai pahlawan untuk sekitarnya dengan berbagai perannya, terutama bagi kemanusiaan, melalui inovasi-inovasinya.

Hendarman mengatakan terdapat beberapa anak muda yang kini berinovasi untuk kemanusiaan dengan inovasinya. Di antara mereka adalah Andri Rizki Putra (Pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa), Laninka Siamiyono (Pendiri Lipstik untuk Difabel dan Kreator Konten) serta Rizki Akmal (Penerjemah Bahasa Isyarat).

Ketiga anak muda inovatif tersebut hadir bersama Hendarman dalam webinar tersebut. Hendarman mengatakan dari para anak muda itu juga tidak kalah penting adalah peran ibu.

"Ibu penting untuk kehidupan kita semua. Tidak akan menjadi kita tanpa ibu yang luar biasa," katanya.

Sementara itu, Andri Rizki Putra mengatakan dalam membuat terobosan baru harus selalu siap dengan tekanan sosial di sekitar.

Andri menuturkan dirinya menempuh pendidikan tingkat menengah atas melalui jalur Paket C, tetapi tidak membuatnya kalah bersaing dengan anak lulusan SMA lainnya.

Baca juga: Menyambut pahlawan masa kini

Ia bisa kuliah di kampus bergengsi Universitas Indonesia dan Boston University (Amerika Serikat). Bahkan di dua kampus itu dia bisa lulus cumlaude.

Baca juga: Menteri Sosial menggelorakan semangat kepahlawanan masa kini

Saat bekerja, ia bergabung di perusahaan rintisan dan tetap bisa bertahan dalam persaingan sampai menjadi pendiri Yayasan Pemimpin Anak Bangsa dengan tujuan membantu pemberdayaan masyarakat.

Baca juga: Siapa pun bisa jadi pahlawan pemberantasan kemiskinan

"Bagaimanapun rendah hati itu paling penting, tidak ada yang mau bekerja sama dengan kamu jika tidak rendah hati," katanya mengigatkan pentingnya karakter kooperatif, meski memiliki tingkat keilmuan yang tinggi.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020