Bogor (ANTARA) - Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) Kota Bogor menambah enam ruangan isolasi bertekanan negatif untuk perawatan pasien kasus positif COVID-19 dengan gejala sedang hingga berat.

Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof Kadir, meresmikan penggunaan enam ruangan isolasi bertekanan negatif yang baru dan siap dioperasikan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, di Kota Bogor, Jabar, Sabtu.

Pada kegiatan tersebut, hadir antara lain, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno, Direktur Utama Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Fidiansyah.

Baca juga: Ruang isolasi pasien COVID-19 di Kota Sukabumi penuh

Menurut Kadir, dengan adanya tambahan enam ruangan bertekanan negatif, maka Rumah Sakit Marzoeki Mahdi makin terlibat langsung pada penanganan pasien kasus positif COVID-19 sesuai dengan ketersediaan ruang rawat dan sumber daya manusianya.

"Menjadi tanggung jawab pemerintah pusat untuk meningkatkan kapasitas semua rumah sakit, termasuk RSUD. Saat ini ada 181 RSUD yang menjadi rujukan nasional, provinsi, maupun regional, diberikan bantuan anggaran untuk pengembangan," katanya.

Kadir juga mengingatkan, agar tenaga kesehatan terus bekerja dengan maksimal. "Jangan pernah lelah melayani dan membangkitkan semangat para pasien untuk sembuh," katanya.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, pada kesempatan tersebut mengatakan, pada awal pandemi COVID-19, pada Maret 2020, Kota Bogor hanya memiliki delapan ruang isolasi bertekanan negatif, tapi saat ini sudah ada 407 ruang isolasi bertekanan negatif.

Baca juga: Wali Kota katakan ruang isolasi COVID-19 di Bandung hampir penuh

Menurut dia, tingkat keterisian ruang perawatan untuk pasien positif COVID-19 di rumah sakit saat ini sekitar 60-70 persen, yakni sudah tinggi.

Penyebaran kasus positif COVID-19 di Kota Bogor selama 10 hari terakhir, kata dia, ada lonjakan tinggi yang diperkirakan karena dampak dari aksi demo, cuti bersama, dan aktivitas warga lainnya.

"Adanya tambahan enam ruang isolasi bertekanan negatif di RS Marzoeki Mahdi ini, menambah ketersediaan ruang rawat bagi pasien positif COVID-19," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Fidiansyah, mengatakan, penanganan kasus COVID-19 menjadi tanggung jawab bersama dari semua pihak terkait.

Dia berharap, adanya penambahan enam ruang isolasi bertekanan negatif ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan dan menjadi bukti nyata kontribusi RS Marzoeki Mahdi dalam membantu penanganan COVID-19 di Kota Bogor.*

Baca juga: RSUD Buleleng rancang ruangan bertekanan udara negatif
Baca juga: Pemkot Bandung minta tiap kecamatan buat ruang isolasi COVID-19
Baca juga: Pasien meninggal dunia akibat COVID di Lampung bertambah 4 kasus



 

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020