Jakarta (ANTARA) - Pihak Java Festival Production selaku promotor penyelenggara Java Jazz Festival mengungkapkan bahwa kemungkinan event tersebut akan digelar pada bulan Juni di tahun 2021 mendatang.

Dewi Gontha selaku President Director of PT Java Festival Production mengatakan ada beberapa alasan terkait pemunduran jadwal event tahunan tersebut di bulan Juni pada tahun 2021.

"Java jazz tahun depan mundur ke bulan Juni. Kita sengaja mundur karena beberapa hal. Menurut kita kalau di bulan Maret, misalnya rencana pemerintah berjalan itu agak terlalu dekat jadi kita mau sedikit mundur," kata Dewi Gontha dalam acara virtual Contact Music and Entertainment Week (End), Minggu.

"Sama kejadian tahun ini adalah hujan badai di bulan Maret. Jadi lumayan Java Jazz hari terakhir terpengaruh. Kita bergeser karena cuaca," sambung Dewi Gontha.

Dewi mengatakan bahwa Java Jazz tahun 2021 akan terap berjalan, meski banyak tantangan yang dihadapi dan belum adanya kepastian mengenai kapan berakhirnya situasi pandemi COVID-19.

"Karena Java Jazz itu mendatangkan musisi internasional, saat ini kita enggak tahu untuk 2021 mereka udah bisa masuk atau tidak. Terus panduan melakukan protokol dari Kemenparekraf itu bisa diaplikasikan seratus persen," ujar Dewi Gontha.

Hal lain yang menjadi perhatian dalam rencana penyelenggaraan Java Jazz Festival 2021 adalah bagaimana meyakinkan penonton untuk hadir menyaksikan langsung di lokasi konser.

"Apakah kita bisa meyakinkan penonton untuk hadir di sebuah ruang yang jumlahnya besar. Mereka udah berani enggak," imbuhnya.

Baca juga: Sony Music siarkan kembali aksi Ardhito Pramono di Java Jazz Festival

Baca juga: Nostalgia bareng Fariz RM Anthology di Java Jazz 2020

Baca juga: KRLY usung nuansa balada dan R&B untuk lagu "Gone Away"

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020