Jakarta (ANTARA News/Reuters) - Mereka mungkin terlihat sama, tetapi ikan paus pembunuh yang juga dikenal sebagai orca, termasuk beberapa spesies yang berbeda berdasarkan bukti genetis yang diterbitkan pada hari Kamis.

Jaringan sampel dari 139 paus pembunuh dari seluruh dunia, setidaknya ada tiga spesies yang berbeda, para peneliti melaporkan dalam jurnal Genome Research yang dikutip Reuters.

Para peneliti telah menduga dalam kasus ini--mamalia hitam putih atau abu abu dan putih--memiliki perbedaan yang halus dalam tanda-tanda yang dimiliki juga dalam berburu makan.

Orcas sebagai kelompok tidak dianggap sebagai spesies yang terancam punah, tetapi beberapa menandakan sebagai populasi pemangsa. Sebuah sebutan spesies baru bisa mengubah dan mempengaruhi upaya konservasi.

Satu dari spesies baru terlihat memangsa anjing laut di Antartika, sementara yang lain makan ikan, kata Phillip Morin dari Pusat Ilmu Kelautan Southwest pada Kantor Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat di La Jolla, California, yang memimpin penelitian.

Tim telah mengurutkan DNA mitokondria paus, bagian dari sel paus yang memiliki sebagian DNA. Mitokondria DNA diturunkan dengan sedikit perubahan dari ibu ke anak.

Metode skuensi baru akhirnya memungkinkan itu untuk dilakukan, kata Morin dalam sebuah pernyataan.

"Susunan genetik mitokondria paus pembunuh, seperti cetacea lain, berubah sedikit dari waktu ke waktu, membuat sulit untuk mendeteksi perbedaan evolusi spesies baru ini tanpa melihat seluruh genom," katanya.

"Tapi dengan metode yang relatif baru yang disebut urutan paralel tinggi dapat memetakan seluruh contoh genom mitokondria sel ikan paus pembunuh di seluruh dunia, kami bisa melihat perbedaan yang jelas antar spesies."

139 DNA penelitian Paus berasal dari Pasifik Utara, Atlantik Utara, dan Antartika.

Bukti genetik menunjukan terdapat dua spesies berbeda di Antartika dengan memisahkan area makan paus pembunuh di Pasifik Utara.

Jenis orca lain yang kemungkinan juga spesies terpisah atau subspesies akan memberikan analisis tambahan, kata para peneliti.

NOAA telah menetapkan populasi ikan paus pembunuh yang hidup di lepas pantai lautan Pasifik di Washingthon terancam punah.

(Adm/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010