Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi PT Telkom menginvestasikan sekitar Rp4 miliar unruk mengembangkan Digital Lounge (DiLO) pusat kreatif ragam akses teknologi yang memadukan fungsi edukasi serta hiburan (edutainment).

"Investasi awal DiLO sekitar Rp4 miliar, dan akan meningkat sejalan penambahan jumlah DiLO,". Kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, dalam keterangan pers, di Jakarta, Minggu.

DiLo merupakan pusat akses digital terpadu teknologi dan informasi, toko gadget, game, musik, video, film, animasi.

Rinaldi menjelaskan, DiLo pertama sudah tersedia di Mall of Indonesia (MoI), Kelapa Gading, Jakarta, yang dilengkapi 200 komputer, 13 private room, 3 VIP room yang masing-masing berkapasitas 10 orang, 2 function room yang berkapasitas 8 orang, lounge, perpustakaan dan sebuah gadget store

"Fasilitas ini dibuat senyaman mungkin, agar konsumen dapat bermain game, menonton film, mendengarkan musik, mencoba gadget-gadget terbaru semisal iPad, iPhone, maupun BlackBerry, sembari nongkrong makan-minum ala cafe," kata Rinaldi.

DiLO juga menyediakan sarana pembelajaran khusus terkait industri kreatif seperti, disain animasi, 3D animasi, java programmer, mobile programmer, professional illustrator, design for kids, comic animation for kids, professional comic artist, dan manga class.

Rinaldi menuturkan, investasi yang dialokasikan untuk DiLO masih terus ditingkatkan, sejalan dengan rencana pengembangan di kota lainnya.

Pada semester I ini, DiLO akan ditambah di kota Bandung dan Medan, dari rencana 10 creative center hingga akhir 2010.

Menurut Rinaldi, pengembangan DiLo merupakan upaya Telkom melalui Divisi Business Service (DBS)untuk mewujudkan edutainment melalui creative learning center dari industri kreatif.

"Lounge ini jadi semacam inkubasi yang mewah dan menyenangkan untuk mengembangkan industri kreatif sehingga timbul pengusaha baru skala kecil menengah yang memanfaatkan TI," tegas Rinaldi.

DBS merupakan unit bisnis Telkom yang dibentuk khusus melayani pelanggan bisnis yang sebagian besar merupakan segmen UKM.

Executive General Manager DBS Telkom Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya menawarkan beragam solusi pengelolaan bisnis melalui penerapan teknologi komunikasi informasi yang tepat.

Beberapa aplikasi berbasis platform as as services (PAAS) cloud computing sudah disiapkan Telkom, di antaranya e-UKM, aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan koperasi, dan lainnya.

"Kami siap bermitra dengan para pelaku usaha bersama-sama meningkatkan daya saing sehingga mampu unggul di pasar persaingan global, khususnya pasca perjanjian perdangan bebas Asean-China (AC-FTA)," jelas Slamet Riyadi.

Sementara itu, Direktur Enterprise and Wholesale Telkom Arief Yahya, berharap unit bisnis DBS ini bisa menghasilkan pendapatan Rp3 triliun jika target melayani 40 ribu pengusaha UKM di 2010 tercapai.(R017/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010