Jakarta (ANTARA) - Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach akan bertemu dengan penyelenggara Olimpiade Tokyo pada hari Senin sebagai bagian dari kunjungan dua hari ke Jepang untuk menunjukkan komitmennya tetap menyelenggarakan Olimpiade, terlepas dari pandemi global.

Kunjungan Bach akan menjadi yang pertama ke ibu kota Jepang sejak dia dan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada Maret memutuskan untuk menunda Olimpiade hingga 2021 karena pandemi virus corona.

Pada hari Senin itu, Bach dijadwalkan bertemu dengan perdana menteri baru Jepang Yoshihide Suga dan gubernur Tokyo Yuriko Koike.

Baca juga: Penonton non-Jepang akan diizinkan menghadiri Olimpiade Tokyo
Baca juga: Atlet Olimpiade Tokyo tak perlu isolasi 14 hari


Masalah utama yang ingin didiskusikan Bach dengan penyelenggara selama kunjungannya itu adalah tentang penonton yang akan diizinkan masuk ke tempat pertandingan. Selain itu juga akan dibicarakan tentang cara terbaik agar bisa menampung lebih dari 11.000 atlet yang datang di Tokyo dari seluruh dunia dengan aman.

Kunjungan Bach dilakukan seminggu setelah Tokyo berhasil menyelenggarakan pertandingan senam internasional. Penyelenggara menguji berbagai tindakan pencegahan COVID-19 dalam pertemuan senam internasional itu.
.
Berita tentang potensi besar keberhasilan pembuatan vaksin dari perusahaan farmasi sepertu Pfizer Inc, telah meningkatkan harapan untuk penyelenggaraan Olimpiade tahun depan, meskipun opini publik di Jepang tetap beragam. Hampir 70 persen responden dalam jajak pendapat NHK Juli mengatakan mereka berpendapat Olimpiade harus ditunda lagi atau dibatalkan, demikian dilaporkan Reuters.

Baca juga: IOC kian yakin Olimpiade Tokyo akan memiliki penonton
Baca juga: Pesenam di Tokyo menunjukkan cara Olimpiade aman dari virus corona
Baca juga: Sebagian besar perusahaan Jepang ingin Olimpiade tetap berlangsung

Pewarta: Dadan Ramdani
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020