Jakarta (ANTARA) - Sejumlah peristiwa humaniora kemarin, Senin (16/11), telah menarik perhatian banyak pembaca, mulai dari Guru Besar UNPAD yang menjelaskan alasan proses cepat vaksin COVID-19, hujan di Sumatera Utara (Sumut) akibat sirkulasi Eddy hingga Kementerian Agama (Kemenag) yang mendirikan laboratorium keagamaan Kita Cinta Papua.

Berikut adalah berita-berita menarik yang masih layak untuk dibaca kembali tersebut.

Guru besar UNPAD jelaskan alasan proses cepat vaksin COVID-19

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Prof. Cissy Prawira-Kartasasmita menjelaskan pembuatan vaksin COVID-19 dilakukan bisa lebih cepat karena semua prosesnya dilakukan secara pararel.

“Sekarang teknologi sudah maju, kemampuan sudah maju, biaya juga sudah ada. Jadi semuanya bisa dilakukan pararel,” kata Prof. Cissy dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, dipantau dari Jakarta pada Senin.

Bagaimana vaksinasi dapat dilakukan melalui kemajuan teknologi tersebut bisa dibaca di sini.

Baca juga: Guru Besar Unpad sebut mutasi tak hilangkan manfaat vaksin COVID-19

Hujan landa Sumut akibat Sirkulasi Eddy di Sumatera

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi melanda wilayah Sumatera Utara (Sumut) awal pekan depan akibat Sirkulasi Eddy di Samudera Hindia barat Sumatera.

"Esok hari, kita perkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di wilayah Sumut, termasuk Medan dan sekitarnya," terang Forecaster on Duty Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I-Medan, Budi Prasetyo di Medan, Ahad.

Berita selengkapnya tentang fenomena Sirkulasi Eddy bisa dibaca di sini.

Baca juga: BMKG: Dampak sirkulasi siklonik meluas ke-10 provinsi di Sumatera

Kemenag dirikan laboratorium keagamaan Kita Cinta Papua

Kementerian Agama mendirikan laboratorium keagamaan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Sorong sebagai bagian dari penguatan program Kita Cinta Papua (KCP).

"Pendidikan di madrasah tidak hanya transformasi ilmu akan tetapi harus ada proses transformasi nilai," kata Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani usai meresmikan laboratorium keagamaan di Sorong baru-baru ini sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Bagaimana proses transformasi nilai itu berjalan, selengkapnya bisa dibaca di sini.

Baca juga: BMKG akan manfaatkan sirene tsunami dengan teknologi lebih sederhana

Pewarta: Katriana
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020