Jakarta (ANTARA) - Grup idola Jepang besutan JYP Entertainment, NiziU, dan grup idola yang menggabungkan musik pop dan heavy metal, BABYMETAL, akan tampil untuk pertama kalinya di pertunjukan musik malam tahun baru populer di Jepang, "Kohaku Uta Gassen" tahun ini.

Dikutip dari Kyodo, Selasa, acara musik ini akan digelar tanpa penonton untuk pertama kalinya karena pandemi virus corona.

"Kami langsung menangis," kata salah satu anggota NiziU yang diproduseri oleh J.Y. Park itu. Grup, yang anggotanya dipilih melalui audisi dan perjalanannya didokumentasikan di situs streaming Hulu itu sebenarnya belum melakukan debut resmi.

Baca juga: JYP kenalkan grup idola Jepang NiziU lewat lagu "Make You Happy"

Baca juga: BABYMETAL, Sukima Switch tampil virtual lewat "Stay Home #WITHME"


Sementara itu, salah satu album BABYMETAL mencapai urutan ke-39 dalam daftar 200 album teratas Billboard AS pada tahun 2016, menjadi album pertama oleh artis Jepang yang masuk ke 40 besar tangga lagu dalam 53 tahun.

Selain NiziU dan BABYMETAL, terdapat deretan grup idola dan penyanyi yang akan memeriahkan acara tersebut. Mulai dari Arashi, hingga LiSA, penyanyi lagu tema pembuka dan lagu lain dari serial anime blockbuster "Demon Slayer".

"Kohaku Uta Gassen", yang secara harfiah berarti "pertarungan lagu merah dan putih," juga akan menampilkan penyanyi-penulis lagu Jepang Eito yang menjadi terkenal setelah lagu tahun 2019 bertajuk "Perfume" menjadi sukses besar.

Acara yang diselenggarakan oleh NHK, yang secara resmi dikenal sebagai Japan Broadcasting Corp., dimulai pada tahun 1951 sebagai program radio tahun baru, dan dua tahun kemudian menjadi program TV akhir tahun.

Sekelompok penyanyi wanita berwarna merah dan grup penyanyi pria berkulit putih bertarung habis-habisan, dengan juri dan penonton memilih untuk memutuskan pihak mana yang tampil lebih baik.

Baca juga: Hey! Say! JUMP! hingga NiziU puncaki Billboard Japan Hot 100

Baca juga: Kabar Babymetal yang ditinggal Yuimetal

Baca juga: Babymetal rilis album baru April mendatang

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020