Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pertemuan dwipihak dengan Perdana Menteri Finlandia Matti Vanhanen di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa.

Menurut Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional yang juga Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal, kunjungan PM Finlandia pada 26-28 April itu dilakukan untuk memenuhi undangan lisan Presiden Yudhoyono yang disampaikan saat kunjungan kenegaraan Presiden Yudhoyono ke Finlandia, 12 September 2006.

Rencana kunjungan PM Finlandia itu sempat tertunda beberapa kali.

Dino mengatakan, dalam pertemuan dwipihak antara kedua kepala pemerintahan dibahas berbagai hal yang menyangkut hubungan kedua negara, isu-isu kawasan dan internasional.

Sementara itu pada malam harinya Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono akan menyambut PM Vanhanen beserta delegasi Finlandia dalam suatu jamuan santap malam di Istana Kepresidenan.

Pada kunjungan resminya ke Indonesia PM Vanhanen didampingi sejumlah pengusaha Finlandia.

Selain pertemuan dengan Kepala Negara, PM Vanhanen dalam kunjungan ke Indonesia juga melakukan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata serta akan melakukan pertemuan dengan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Kepala BKPM Gita Wirjawan, Ketua DPR Marzuki Ali dan Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan.

Indonesia dan Finlandia memiliki hubungan dan kerjasama yang erat di bidang politik, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya. Pada akhir tahun 1980-an telah dibentuk Komisi Bersama Indonesia-Finlandia yang memayungi berbagai kerjasama di bidang kehutanan, perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hubungan baik kedua negara ditandai pula oleh beberapa kunjungan yang telah dilaksanakan selama beberapa tahun terakhir, antara lain, kunjungan kenegaraan Presiden Finlandia saat itu Martti Ahtisaari ke Indonesia pada 2005, kunjungan Presiden Yudhoyono ke Finlandia dalam rangka KTT ASEM pada 2006 dan kunjungan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke Finlandia pada 2006.

Menurut Dino, kunjungan PM Vanhanen tidak saja mencerminkan hubungan dwipihak yang telah berlangsung dengan baik antara kedua negara, tapi juga merupakan upaya peningkatan persahabatan kedua negara yang telah berlangsung selama lebih dari 50 tahun.

Investasi
Investasi Finlandia di Indonesia menempati urutan ke delapan dari seluruh negara Eropa Barat dan kedua di antara negara-negara Nordik. Jumlah realisasi investasi tahun 1990 hingga 31 Desember 2009 adalah 12 proyek dengan total nilai investasi sebesar 22.521.100 dolar AS.

Sebagian besar investasi Finlandia di Indonesia bergerak di bidang industri kehutanan, pulp and paper, dan bahan kimia. Investasi Finlandia lainnya di Indonesia terdiri dari elektronik dan telekomunikasi serta mesin pabrik tambang.

Volume perdagangan kedua negara tahun 2007-2008 mengalami peningkatan sebesar 4,04 persen per tahun. Namun, volume perdagangan kedua negara pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 38,43 persen, yaitu menjadi 288.217.300,00 dolar AS (Januari-Desember), dari tahun 2008 sebesar 468.141.500,00 dolar AS.

Penurunan yang cukup signifikan itu disebabkan, antara lain, karena menurunnya pertumbuhan ekonomi Finlandia akibat krisis ekonomi dunia.

Hubungan perdagangan Indonesia-Finlandia banyak didominasi oleh ekspor dan impor komoditi kayu, minyak sayur, kertas, mineral, mesin pabrik, alat telekomunikasi dan barang jadi seperti pakaian dan sepatu.

Komoditi ekspor Finlandia yang utama ke Indonesia adalah peralatan mesin untuk industri, kertas dan alat telekomunikasi. Indonesia mengekspor furniture, sepatu dan kayu serta produk kayu.

Tercatat 112 perusahaan Finlandia yang melakukan bisnis dengan mitranya di Indonesia atau meliputi 155 jenis bisnis, antara lain, bergerak di bidang ekspor-impor, produsen dan agen penjualan produk teknis.

Beberapa perusahaan raksasa Finlandia yang berbisnis di Indonesia, antara lain, Nokia (telekomunikasi), Vaisala (navigasi dan meteorologi), Kemira (kimia), Wartsila (turbin pabrik dan kapal).(G003/A041)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010