Penambalan menggunakan aspal panas pada lubang berukuran 1 x 1,5 meter dengan kedalam 10-15 sentimeter kembali hancur terlindas oleh kendaraan bertonase berat
Jakarta (ANTARA) - Perbaikan sementara lubang yang kerap memicu kecelakaan pengendara motor di Jalan Layang Klender, Jakarta Timur, terkendala dengan kerangka besi badan jalan yang patah, ujar otoritas terkait.

"Penanganan sementara tadi malam dengan penambalan aspal ambles lagi," kata Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Sudin Bina Marga Jakarta Timur Ilham Raya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Warga keluhkan lubang di Jalan Layang Klender kerap picu kecelakaan

Penambalan menggunakan aspal panas pada lubang berukuran 1 x 1,5 meter dengan kedalam 10-15 sentimeter kembali hancur terlindas oleh kendaraan bertonase berat.

Penyebabnya, rangka besi yang menopang struktur beton jalan layang mengalami patah di beberapa bagian sambungan dan beberapa besi sudah bengkok sehingga tidak optimal menyangga aspal.
Besi rangka badan Jalan Layang Klender, Jakarta Timur mengalami kerusakan akibat terlindas kendaraan bertonase berat, Selasa (17/11/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)

Ilham mengatakan upaya perbaikan pada Senin (16/11) malam gagal sehingga penanganan lubang jalan kembali dilaksanakan pada Selasa.

"Hari ini mau kita berlakukan satu ruas dulu sebab besinya pecah. Satu lajur jalan ditutup sementara yang ke arah Jalan Pulogadung," katanya.

Proses perbaikan permanen diperkirakan membutuhkan waktu selama dua pekan dengan cara pengecoran untuk memperkuat kerangka jalan.

Baca juga: Jakarta Selatan segera miliki jalan layang yang "instagramable"

Sejumlah pengendara mengeluhkan keberadaan lubang di badan Jalan Layang Klender sebab kerap memicu kecelakaan lalu lintas dari kalangan pemotor yang melintas di lokasi.

Bahkan saat salah satu netizen sedang merekam video laporan jalan berlubang, Minggu (15/11) malam, di waktu bersamaan seorang pemotor yang berboncengan terjatuh di lokasi kejadian.

Baca juga: Pekerjaan jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat sesuai progres

Tayangan yang diposting Senin pukul 09.00 WIB itu menuai komentar beragam netizen.

"Gara-gara lubang, banyak yang kecelakaan. Biasanya diberinya tanda kerucut lalu lintas, tapi hilang gak tahu ke mana, jadi banyak korban yang jatuh. Biasanya sepeda motor," ujar warga Diky.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020