Untuk mendukung percepatan pembangunan di Provinsi Jawa Barat
Bandung (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) infrastruktur milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, PT Jasa Sarana (JS) menandatangani kerja sama investasi bersama sejumlah mitra strategis pada hari kedua West Java Investment Summit (WJIS) 2020 di Kota Bandung, Selasa.

Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq mengatakan pihaknya dalam WJIS 2020 berperan dan menawarkan proyek-proyek strategis di Provinsi Jawa Barat, dengan mengusung konteks kerjasama dan pembiayaan infrastruktur strategis untuk dapat mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Jawa Barat.

"Untuk mendukung percepatan pembangunan di Provinsi Jawa Barat, kami berkomitmen untuk dapat mengelola dan mengakselerasi pembangunan, berfokus pada pengembangan sektor infrastruktur,” kata dia.

Pada WJIS 2020, PT Jasa Sarana menandatangani MoU bersama Aspen dan Docta Pty Ltd untuk pembangunan infrastruktur rumah sakit dan PT Rajawali Nusindo sebagai penunjang sarana pendukung rumah sakit disaksikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Dubes Indonesia untuk Australia Kristiarto S Legowo dan juga Dubes Australia untuk Indonesia Gary Quinlan.

Hanif mengatakan peka terhadap tantangan bisnis infrastruktur pada era baru, BUMD Jasa Sarana menurutnya tidak saja mengembangkan infrastruktur kesehatan, namun juga melakukan pengembangan proyek-proyek infrastruktur lainnya di Jawa Barat dengan menggandeng PT Gobel International dan beberapa mitra lainnya.

Sementara itu, Direktur Investasi Jasa Sarana Indrawan Sumantri menambahkan untuk mengembangkan kinerja anak perusahaan, Jasa Sarana juga bekerjasama dengan institusi nonperbankan seperti PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) untuk pendanaan proyek waste to RDF TPPAS Lulut Nambo.

“Kemudian Indonesia Infrastructure Finance untuk pembiayaan ekspansi PT Jasa Medivest, PT Lumbung Dana Indonesia untuk pengembangan jaringan gas, PT Investree Radhika Jaya yang mendukung UMKM di Jawa Barat dan PT Finnet Indonesia untuk payment gateway, keduanya untuk pengembangan Infrastruktur IT,” katanya.

Acara West Java Investment Summit (WJIS) 2020 menjadi ajang tahunan tersebut dalam rangka mempromosikan investasi di Jawa Barat. Sekitar 1.400 calon investor baik lokal maupun internasional turut berpartisipasi menangkap peluang investasi yang ditawarkan Provinsi Jawa Barat. Sejumlah investor yang telah mengkonfirmasi kehadirannya berasal dari Singapura, Malaysia, Jepang, Hong Kong, Australia, Jerman, Perancis, Finlandia dan Amerika Serikat.

Baca juga: Jasa Sarana-perusahaan Malaysia teken kerja sama garap proyek di Jabar
Baca juga: BUMD Jawa Barat dan PT ICDX kerja sama pembiayaan pengadaan barang
Baca juga: Kementerian minta pembangunan Tol Cigatas arah Garut ditelaah ulang

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020