Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Evita Nursanty mengajak masyarakat menggunakan E-Parlemen yang diluncurkan pada 8 Oktober 2020, untuk berkomunikasi atau menyampaikan aspirasi pada wakil-wakilnya di Senayan, Jakarta.

“Yang paling penting E-Parlemen ini untuk masyarakat, jadi memudahkan dalam berkomunikasi dengan DPR,” ujar Evita di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Indonesia butuh aturan untuk melindungi data pribadi

Selain itu, menurut anggota Komisi VI DPR RI itu, intensitas penggunaan E-Parlemen akan meningkatkan akuntabilitas dan memudahkan transparansi kinerja anggota DPR RI.

Sebab, rapat-rapat DPR RI saat ini sudah dapat disaksikan melalui siaran langsung di TV Parlemen.

Bahkan, dalam kondisi pandemi COVID-19, anggota DPR RI dapat terus menjalankan tugas pengawasan, legislasi, dan anggaran, dengan tetap disiplin pada protokol kesehatan, penyesuaian kehadiran fisik di ruang rapat, dan memanfaatkan teknologi untuk mendukung rapat secara virtual.

Evita mengatakan, adanya E-Parlemen telah mengurangi penggunaan kertas dalam semua agenda kerja, dan secara bertahap menuju paperless.

Pencarian dan penyimpanan dokumen-dokumen rapat juga akan lebih mudah dilakukan dengan E-Parlemen karena semua sudah terdigitalisasi.

“Karena Ibu Ketua DPR juga berkomitmen mewujudkan DPR RI menjadi parlemen yang modern, dan akuntabel. E-Parlemen ini jadi suatu keniscayaan yang harus diimplementasikan DPR RI,” ujar Wakil Rakyat dari daerah pemilihan Jawa Tengah III tersebut.

Penerapan E-Parlemen, kata Evita, lebih ramah lingkungan karena menuju paperless dan akan menghemat anggaran dalam jangka panjang.

Evita mengatakan bahwa kini dokumen-dokumen rapat atau Undang-Undang yang sebelumnya dicetak dan difotokopi, saat ini sudah tinggal diunduh (download).

"Lebih efektif dan efisien. E-Parlemen menuju parlemen yang environmental free atau ramah lingkungan. Sudah pasti ada penghematan saat kita menerapkan E-Parlemen. Yang paling penting adalah keterbukaan dan memudahkan masyarakat,” ujar Evita.

Baca juga: E-Dabu solusi daftarkan pekerja tanpa ke kantor BPJS Kesehatan

Baca juga: Limbah elektronik di Jakarta Februari-Oktober 2020 capai 22 ton

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020