Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia atau BI menilai digitalisasi menjadi kunci untuk membangun UMKM sebagai salah satu kekuatan baru perekonomian nasional.

"Digitalisasi akan menjadi kunci untuk membangun UMKM, dan kita maju lagi ke arah yang lebih digital. Maka dari itu mari kita bangun UMKM sebagai kekuatan baru perekonomian nasional," ujar Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Budi Hanoto dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis.

Menurut Budi, saat ini perekonomian nasional tidak bisa hanya mengandalkan sektor manufaktur, namun UMKM tetap harus didorong dengan syarat UMKM itu produktif, inovatif dan resilient.

Selain itu peningkatan literasi dan kapasitas UMKM dinilai penting, dalam rangka membangun awareness.

Kurikulum literasi dan kapasitas untuk mendorong digitalisasi UMKM perlu dirancang secara sistematis dan terstruktur.



Baca juga: Menko Airlangga: Digitalisasi UMKM realisasi 2 agenda besar pemerintah

Baca juga: Digitalisasi UMKM, langkah besar songsong kebangkitan ekonomi


Selanjutnya perlu memperkuat kerjasama antara bank, ecommerce, fintech dengan UMKM untuk pembiayaan melalui edukasi, pendampingan, serta business matching.

Budi juga dalam paparannya menyampaikan bahwa eksosistem pembayaran digital selain mendorong transformasi daring UMKM, juga mendukung inklusivitas, program pemerintah dan pemulihan ekonomi nasional.

Berdasarkan data dari PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN), tercatat per 6 November 2020 total merchant yang terdaftar QRIS telah mencapai 5,21 juta merchant.

Dati total merchant tersebut, sebanyak 3,39 juta merupakan pelaku usaha mikro, kemudian 1,03 juta adalah pelaku usaha kecil, 481.160 pelaku usaha menengah, dan 283.291 merupakan pelaku usaha
besar.

Baca juga: Wapres: Digitalisasi percepat UMKM terima bantuan Pemerintah

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan digitalisasi merupakan kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan sehingga gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai transformasi digital harus didorong. Perry Warjiyo menjelaskan QRIS juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan inklusi keuangan dan literasi keuangan karena poin utama untuk meningkatkannya adalah dengan adanya praktik secara langsung.

Ia mencatat elektronifikasi transaksi meningkat yaitu dapat dilihat dengan adanya 542 pemerintah daerah (pemda) mulai dari di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota yang telah melakukan elektronifikasi transaksi melalui QRIS.


Baca juga: Ekonomi syariah dan digitalisasi UMKM dorong pemulihan di masa pandemi

Baca juga: Peneliti: Dorong digitalisasi dengan permudah perizinan daring UMKM


Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020