Jakarta (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya meringkus lima pencuri dan menembak mati satu pelaku pencurian ratusan sepeda motor.

"Ini pemain lama, dia mengaku baru 10-11 kali beraksi, penadahnya ini sehari bisa terima 8-10 motor hasil curian. Kalau ngaku ke saya 20-30 tapi ini sudah DPO dari satu tahun yang lalu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Kamis.

Kalau dihitung semua, kata dia, sudah ratusan motor ditampung para penampung.

Saat petugas akan melakukan penangkapan, tersangka ACS (24) melakukan perlawanan dengan senjata api rakitan hingga membuat petugas terpaksa mengambil tindakan tegas dengan melumpuhkan ACS.

Melihat rekannya ambruk, lima tersangka lainnya berinisial MY (18), HS (26), MT (31) dan D (26) langsung menyerah tanpa perlawanan.

Usai dilumpuhkan, petugas kemudian langsung melarikan ACS ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. ACS akhirnya meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Baca juga: Pencuri motor bersenjata api diringkus polisi di Jakarta Timur
Baca juga: Polisi tangkap dua pencuri motor di Jakarta Barat


Para pelaku melakukan aksinya dengan membawa senjata api rakitan dan tidak segan untuk melukai korbannya.

Sindikat ini diketahui kerap melakukan aksinya di wilayah Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Saat diperiksa petugas, para pelaku menjual motor ke penadah dengan harga Rp1 hingga 3,5 juta per satu unit motor. Penadah tersebut kemudian menjual motor hasil curian tersebut ke wilayah di luar Jabodetabek.

Modus komplotan ini sama seperti maling motor pada umumnya, yakni mencari motor-motor yang terparkir di lokasi yang minim pengawasan.

Para pelaku ini kemudian membobol kunci kontak motor dengan kunci letter T dan langsung membawa kabur motor tersebut tanpa diketahui pemiliknya.

Akibat perbuatannya, para tersangka ini dikenakan Pasal 363 tentang pencurian ancam hukuman 9 tahun penjara dan Pasal 480 KUHP tentang penadahan dengan ancam hukuman 4 tahun penjara.

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020