Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat yang berada di sekitar lokasi jatuhnya benda langit di daerah Durensawit, Jakarta Timur, diminta untuk tidak mengkhawatirkan adanya radiasi yang berbahaya dari batu dari luar angkasa tersebut.

"Benda langit alami yang jatuh itu adalah batu yang tidak mengandung radiasi," kata peneliti Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Abdul Rahman, di Jakarta, Jumat.

Rahman memaparkan, benda yang jatuh dari langit dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu benda langit alami dan benda langit buatan.

Ia menjelaskan, yang dimaksud dengan benda langit buatan misalnya adalah satelit yang dibuat oleh manusia yang bila jatuh ke bumi kerap disebut sebagai "sampah angkasa".

Menurut dia, benda langit buatan diperkirakan lebih berbahaya karena lebih mungkin mengandung radiasi. Sementara faktor yang membahayakan dari benda langit alami yang jatuh hanya pada saat tumbukan terjadi.

Sedangkan benda langit yang jatuh di daerah Duren Sawit tersebut, lanjutnya, merupakan benda langit alami yaitu seperti batu meteorit.

Sebelumnya, sebuah bunyi ledakan keras mengejutkan masyarakat di sekitar Jalan Delima 6 RT 01/05 Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (29/4).

Bunyi keras yang terdengar pada sekitar pukul 16.00 WIB juga disertai dengan hancurnya tiga rumah di jalan tersebut. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Selain peneliti dari Lapan, petugas dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri juga telah datang ke tempat kejadian untuk menyelidiki akibat dari kejadian tersebut.

(T.M040/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010