Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus COVID-19 di dunia yang menekan aset berisiko beradu dengan harapan efektifitas vaksin
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi masih lanjut terkoreksi usai bank sentral menurunkan suku bunga acuan.

Pada pukul 9.31 WIB, rupiah bergerak melemah 12 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.167 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.155 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat, mengatakan, pergerakan aset berisiko di pasar Asia pagi ini terlihat beragam.

Baca juga: Dolar melemah lagi untuk hari ke-6, pasar sensitif berita stimulus AS

"Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus COVID-19 di dunia yang menekan aset berisiko beradu dengan harapan efektifitas vaksin," ujar Ariston.

Ariston menuturkan dari dalam negeri keputusan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia bisa menekan laju rupiah terhadap dolar AS karena selisih (spread) imbal hasil yang menipis.

Namun di sisi lain, lanjut Ariston, dolar AS terlihat tertekan terhadap nilai tukar negara berkembang pagi ini.

Baca juga: Harga emas jatuh lagi, amblas 12,4 dolar dipicu harapan ekonomi pulih

"Rupiah bisa bergerak dalam kisaran sempit dan mungkin ikut menguat mengikuti pergerakan nilai tukar lainnya," kata Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.100 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS.

Pada Kamis (19/11) lalu rupiah ditutup melemah 85 poin atau 0,6 persen ke posisi Rp14.155 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.070 per dolar AS.

Baca juga: IHSG Jumat pagi dibuka menguat 8,72 poin

Baca juga: Dolar AS diperdagangkan pada kisaran paruh atas 103 yen di Tokyo

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020