Kegiatan itu butuh anggaran di dinas
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur mengakui perbaikan kerusakan badan jalan di jalan layang (flyover) Klender  sangat kompleks sehingga diserahkan kepada pemerintah provinsi setempat.

"Itu penanganannya lumayan kompleks. Satu ruas jalan harus dibobok (dibongkar). Kegiatan itu butuh anggaran di dinas (Dinas Bina Marga DKI Jakarta)," kata Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Sudin Bina Marga Jakarta Timur Ilham Raya di Jakarta, Jumat.

Ilham mengatakan sejak laporan lubang di jalan layang Klender diterima pada dua pekan lalu, upaya perbaikan darurat telah dilakukan pada Senin (16/11).

Namun upaya penambalan pada lubang berdimensi sekitar 1 x 2 meter persegi di tengah jalan itu gagal, sebab aspal panas yang dipakai menambal lubang mengalami kerusakan.

Penyebabnya adalah kerangka besi yang menjadi pondasi aspal mengalami patah di beberapa bagian.

Baca juga: Warga keluhkan lubang di Jalan Layang Klender kerap picu kecelakaan

"Ini jalan layang sudah tua juga. Sekitar 30 tahunan usianya, bahkan saya sekarang umur 50 tahun, sejak saya SMP saja sudah ada ini jalan layang," katanya.

Selain faktor usia, kata Ilham, material jalan layang Klender dilaporkan sempat mengalami kebakaran hebat.

"Dahulu di bawahnya pernah ada kebakaran. Ini kejadian besar karena kalau saya lihat masih ada bekasnya," katanya.

Saat ditanya terkait kelayakan jalan layang untuk dilintasi pengendara, Ilham enggan berkomentar dan menyerahkan analisa itu kepada Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

"Itu biar dinas aja yang jawab. Kalau saya (Sudin Bina Marga) hanya urusan perawatan berskala kecil saja," katanya.

Baca juga: Banjir Sebabkan 40 Titik Kerusakan Jalan di Jakarta

Selama proses perbaikan permanen belum bergulir, kata Ilham, petugas lapangan telah memberi tanda bahaya di sekitar lubang menggunakan kerucut lalu lintas serta papan peringatan.

Jalan layang Klender dibangun untuk menghubungkan daerah Klender dengan daerah Jatinegara Kaum, termasuk fasilitas dua stasiun kereta bernama Stasiun Klender dan Stasiun Buaran.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020