Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resort Tulungagung menangkap seorang pria yang diduga pelaku pembunuhan ibu rumah tangga di wilayah Kecamatan Bandung, Tulungagung, Jawa Timur.

Hasil penyidikan sementara terhadap tersangka berinisial BS, pembunuhan dilakukan seorang diri dengan alasan dendam terhadap suami korban.

"Pelaku ditangkap di rumahnya pada Jumat dini hari sekitar pukul 01.30 WIB. Yang bersangkutan saat ini menjalani pemeriksaan di Mapolsek Bandung," kata Kapolsek Bandung AKP Alpho Gohan di Tulungagung, Jumat.

Polisi juga sempat melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah korban Nikmatur Rohmah (45) di Desa Suruhan Lor, Kecamatan Bandung.

Hasilnya, sebagaimana juga pengakuan tersangka, korban diduga meninggal akibat pukulan benda tumpul yang mengenai wajah dan kepala bagian belakang.

Barang bukti yang diamankan polisi antara lain alat menyerupai kursi kecil, bor listrik, dan tang.

Baca juga: Jasad manusia ditemukan dalam lantai keramik di Sawangan Depok
Baca juga: Polres Majalengka tangkap residivis kasus pembunuhan resahkan warga
Baca juga: Polisi selidiki temuan mayat dengan luka tusuk di Deli Serdang


Tiga benda itu yang diakui BS digunakan untuk memukul korban hingga tersungkur meregang nyawa.

"Pukulan tersebut menyebabkan korban meninggal di lokasi kejadian. "Tapi keterangan pelaku ini masih kami dalami lagi," kata Alpho Gohan.

Pembunuhan diperkirakan terjadi selepas Isya atau sekitar pukul 19.30 WIB. Saat kejadian, suami korban sedang mengikuti acara yasinan.

Pelaku BS yang masih tetangga korban menyelinap masuk rumah Nikmatur Rohmah saat korban pergi ke masjid untuk mengikuti jamaah shalat Isya'.

Begitu korban pulang dari masjid, pelaku menghajar korban dengan kursi kecil, alat bor listrik dan tang.

Peristiwa keji itu baru diketahui suami korban sepulang dari acara yasinan.

"Suami pulang dan mendapati pintu dalam kondisi terkunci, lalu mengintip melalui jendela dan melihat korban sudah tergeletak di lantai," ujarnya.

Di hadapan polisi, BS mengakui dendam terhadap suami korban.

Perselisihan dipicu masalah lahan di samping rumah korban yang rencana akan dibangun akses jalan.

Namun pihak keluarga Nikmatur Rohmah tidak setuju, dan memilih membuat bangunan baru di lahan tersebut, sehingga proses pembangunan jalan tidak terealisasi.

Selain itu pelaku mengaku juga tidak terima karena sering dipanggil maling saat sedang mengambil air di masjid.

"Sebenarnya pelaku itu dendam sama suami korban, namun dilampiaskan ke korban hingga meninggal dunia," tuturnya. 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020