Pangkalpinang (ANTARA News) - Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel), Eko Maulana Ali meminta perusahaan untuk menghargai buruh, karena bagian terpenting dan aset yang bisa membesarkan sebuah perusahaan.

"Perusahaan harus menghargai buruh dan jangan menganggap buruh sebagai alat produksi, tapi buruh dianggap sebagai pengusaha karena bisa membesarkan perusahaan," ujarnya di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan, perusahaan harus memperhatikan buruh sebagai manusia yang mesti dihargai jerih payahnya.

"Saya mengharapkan kepada semua perusahaan dapat menghargai jerih payah buruh yang telah memberi kontribusi terhadap perusahaan," ujarnya.

Eko menambahkan, perusahaan harus memberikan semua yang menjadi hak buruh dan jangan dipersulit.

"Selama perusahaan tidak rugi, semua yang menjadi hak buruh harus diberikan dan jangan dipersulit, sehingga buruh mempunyai rasa memiliki terhadap tempat mereka bekerja," katanya.

Menurut dia, maju mundurnya suatu perusahaan tergantung dari buruhnya, walaupun perusahaan tersebut sedang menghadapi persoalan eksternal maupun masalah globalisasi.

Sementara itu Wakil Gubernur Babel, Syamsuddin Basari mengatakan, kaum buruh di dunia termasuk di Indonesia sangat banyak dan kekuatan pembangunan ada pada buruh.

"Kalau dilihat di pabrik-pabrik jumlah buruh itu sudah mencapai jutaan dan saya mengharapkan agar kaum buruh bersatu untuk membangun negeri ini," ujarnya.

Ia menjelaskan, buruh dikumpulkan bukan untuk diajari untuk berontak, tapi dikendalikan untuk bergotong-royong dan bersama-sama untuk memikirkan nasib bangsa Indonesia bergantung pada buruh, sebab jika buruhnya jelek maka pemerintahnya juga jelek. Buruh membantu perekonomian di Indonesia," katanya. (HDI/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010