Sendratari Mahabharata ini diharapkan dapat membuka wawasan publik tentang kedekatan hubungan Indonesia dan India, khususnya dari sudut people to people contact yang di antaranya tercermin pada kemiripan beberapa bagian seni budaya yang dimiliki kedu
Jakarta (ANTARA) - Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Mumbai, India, akan menghadirkan pertunjukan seni secara virtual Sendratari Mahabharata yang dapat diakses oleh masyarakat Indonesia, India, dan seluruh dunia melalui platform Zoom dan Youtube, Sabtu malam pukul 19.00 WIB atau 17.30 waktu India.

Sendratari bertajuk "Lembayung Kurusetra" atau "Mahabharata Ballet" itu dipersembahkan secara langsung oleh para penampil Sanggar Karawitan Bungan Dedari dari Open Theatre Ardha Chandra, Taman Budaya, Denpasar, Bali.

"Kondisi pandemi COVID-19 saat ini belum memungkinkan bagi KJRI untuk membawa tim kesenian tampil secara langsung di Mumbai," kata Konsul Jenderal RI di Mumbai, Agus P. Saptono, dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.

"Namun pertunjukan virtual dihadirkan kembali sebagai upaya untuk terus mempromosikan potensi pariwisata dan kekayaan seni budaya Indonesia," kata Konjen Agus menambahkan.

Pertunjukan kali ini digelar untuk melanjutkan kesuksesan pergelaran serupa sebelumnya, "Ramayana Ballet", yang dilangsungkan secara virtual pada 5 September lalu--dengan para seniman yang tampil langsung dari area Candi Prambanan, Jogjakarta.

Dua kisah epik Ramayana dan Mahabharata hidup dan berkembang di tengah masyarakat Indonesia dan India, yang berbagi kesamaan seni dan budaya, demikian tulis KJRI Mumbai. Keduanya populer, bukan hanya sebagai cerita rakyat, namun juga telah dialihwahanakan ke dalam film, drama teater, dan sendratari.

"Sendratari Mahabharata ini diharapkan dapat membuka wawasan publik tentang kedekatan hubungan Indonesia dan India, khususnya dari sudut people to people contact yang di antaranya tercermin pada kemiripan beberapa bagian seni budaya yang dimiliki kedua negara," kata Agus.


Baca juga: KJRI Mumbai bantu pulangkan 117 WNI dari India

"Baca juga: KJRI Mumbai repatriasi 64 WNI yang tertahan di India

Pewarta: Suwanti
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020