Jakarta (ANTARA) - Manajer Fulham Scott Parker menyatakan timnya memang bermasalah dalam mengeksekusi tendangan penalti tetapi dia menolak mengambinghitamkan pemain sayap Ivan Cavaleiro atas kekalahan 2-3 melawan Everton dalam pertandingan Liga Premier, Minggu.

Cavaleiro (27) yang menjadi algojo tendangan penalti setelah Ademola Lookman tampil buruk saat kalah melawan West Ham United beberapa hari sebelumnya dan absennya Aleksandar Mitrovic awal musim ini, tergelincir sehingga bola hasil tendangannya melebar dari gawang.

Fulham gagal pada lima dari delapan tendangan penalti terakhirnya dalam pertandingan liga dan Parker sudah mengisyaratkan bakal ada algojo baru yang bertanggung jawab melepaskan tendangan penalti.

"Anda tak bisa menuliskannya manakala dia tergelincir dan luput," kata Parker kepada wartawan seperti dikutip Reuters. "Tak terbantahkan kami memang bermasalah dalam penalti. Kami akan terus bekerja dan berlatih guna melihat siapa yang paling tepat mengambil penalti."

Baca juga: Everton kembali ke jalur kemenangan setelah tundukkan Fulham

"Yang bisa saya katakan adalah selama 10 hari terakhir, kami sudah melakukan segalanya. Ivan adalah pengambil penalti yang luar biasa. Terakhir kali saya marah adalah hari ini, hal-hal seperti bisa saja terjadi."

Parker senang menyaksikan penampilan timnya pada babak kedua di mana pemain pengganti Ruben Loftus-Cheek mengubah kedudukan 2-3 setelah Cavaleiro gagal mengeksekusi penalti.

Atas alasan ini dia yakin timnya masih punya ruang sekalipun terpuruk di empat terbawah setelah cuma memetik empat poin dari sembilan laga.

"Kami bisa membuat tim-tim lain bermasalah dan bisa berhasil tetapi kami memang memiliki kekurangan," kata pelatih berusia 40 tahun itu. "Ini tim muda. Kami sudah membangun ikatan dan kami tengah melakukan segalanya dalam kuasa kami untuk terus meningkat."

Baca juga: West Ham perpanjang catatan buruk Sheffield United
Baca juga: Wilder pompa semangat Sheffield yang terus-terusan kalah

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020