Jakarta (ANTARA News) - Selain harta dari kapal tenggelam di perairan Cirebon, pemerintah memperkirakan ada sepuluh titik serupa di lautan nusantara.

"Masih banyak potensi harta yang terpendam, berawal dari kerajaan Sriwijaya yang melakukan kerjasama perdagangan dengan kerajaan China. Tidak sedikit kapal dagang pada masa itu yang karam di perairan Indonesia," kata Ir. Eddy Sudartanto, Kepala Bagian Komunikasi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Selasa (4/5).

Menurut Eddy, alasan pelelangan antara lain jika harta karun itu tidak diambil maka akan menjadi besi tua.

"Alasan lain, jika kita mengangkat sendiri tidak mungkin karena keterbatasan alat dan dana. Ada opsi kerjasama dengan pihak ketiga yaitu perusahaan swasta yang memiliki alat dan dana," katanya.

Dia lalu melanjutkan, "pemerintah belum memiliki dana cukup untuk pengangkatan harta dasar laut karena masih banyak kebutuhan-kebutuhan pemerintah seperi mengentaskan kemiskinan." (YUD/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010