Bandung (ANTARA News) - Striker Persib Budi Sudarsono dikenai skorsing tidak boleh bermain untuk tim `Maung Bandung" hingga akhir musim kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2009-2010.

"Manajemen mempersiapkan surat skorsing untuk Budi, ia tidak akan memperkuat tim Persib hingga akhir musim ini," kata Manajer Persib Bandung, H Umuh Muhtar di Bandung, Selasa.

Keputusan Persib akan memberi skorsing bagi Budi Sudarsono karena dianggap indisipliner melakukan pemukulan terhadap bek Persitara Ledi Utomo saat `Maung Bandung` menghadapi tim itu di Jakarta. Akibat insiden itu Budi diganjar kartu merah.

Menurut Umuh, Budi sudah tidak ada kabar lagi semenjak terkena kartu merah saat melawan Persitara. Pihaknya sudah berkali-kali menghubungi Budi melalui telepon namun tidak pernah diangkat.

Umuh menambahkan masalah kontrak dan gaji Budi akan diurus oleh bagian hukum PT Persib Bandung Bermartabat. Sedangkan masalah denda akibat kartu merah, Umuh menerangkan Budi harus membayar sendiri dendanya.

"Kartu merah itu kan karena kesalahan Budi sendiri," kata Manajer Persib ini.

Sementara itu, Selasa pagi, Budi sempat menghadiri sesi latihan pagi di Stadion Siliwangi. Namun, oleh pelatih tim Persib Robby Darwis, Budi diharuskan terlebih dahulu melapor kepada pihak manajemen sebelum kembali latihan.

Budi dua kali tidak hadir dalam sesi latihan.

"Kami selaku pelatih hanya menjalankan instruksi manajemen," kata Robby mengomentari rencana kebijakan skorsing manajer Persib Bandung Bermartabat terhadap mantan pemain Persib dan Sriwijaya FC itu.

Sementara itu, PT Persib Bandung Bermartabat memberi santunan bagi bobotoh korban kecelakaan terjatuh dari KA Serayu ketika akan menonton pertandingan Persib melawan Persipura, Minggu (4/50 lalu.

Secara khusus PT Persib Bandung Bermartabat dipimpin langsung Dirutnya, H Umuh Muhtar menjenguk dua orang bobotoh yang terluka dan dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung.

"Saya sangat prihatin, untuk selanjutnya diharapkan bobotoh lebih berhati-hati. Jangan memaksakan diri bila tidak nyaman di perjalanan, mudah-mudahan tidak terjadi lagi kejadian seperti ini, mohon maaf atas keterlambatan penanganan dari manajemen," kata Umuh.

Pihaknya akan memberikan santunan sebesar Rp2,5 juta untuk masing-masing keluarga korban meninggal. Untuk korban luka-luka, manajemen Persib sepenuhnya akan membayar biaya perawatan di rumah sakit.

"Selama dirawat di RSHS, biaya akan ditanggung sepenuhnya oleh manajemen. Mungkin yang dirawat di Santosa (Santosa Bandung International Hospital) akan dibantu juga," kata Manajer tim Persib Bandung ini.

Di RSHS, Umuh menengok dua orang bobotoh, yakni Dani Andrian (16) dan Gito Rianto (20). Dani termasuk pendukung Persib asal Kab. Purwakarta yang jatuh dari atas gerbong kereta api (KA) Serayu jurusan Karawang-Bandung.

Sedangkan Gito merupakan bobotoh asal Subang yang mengalami kecelakaan motor di daerah Banjaran, saat hendak pulang ke rumah kakaknya di daerah Banjaran setelah menyaksikan pertandingan Persib di Stadion Siliwangi.

Hingga saat ini, korban meninggal akibat terjatuh dari KA Serayu menjadi tiga orang, setelah sebelumnya Naum asal Karawang dan Martha asal Cikampek meninggal di tempat kejadian, Minggu (2/5).

Sedangkan Mika, meninggal Senin (3/5) malam, pada pukul 11 WIB, di RS Thamrin Purwakarta setelah sebelumnya dirawat di RS Santosa, Bandung.
(U.S033/Y003/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010