Surabaya (ANTARA News) - Penunjukan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi Direktur Pelaksana Grup Bank Dunia per 1 Juni 2010 dinilai dapat memulihkan citra Indonesia di pasar internasional.

"Jabatan baru yang akan disandang Sri Mulyani merupakan kebanggaan tersendiri bagi bangsa Indonesia," kata Direktur Regional Economic Development Institute (REDI) Jawa Timur, Indra Nur Wahyudi, di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, terpilihnya Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II tersebut merupakan bukti kepercayaan masyarakat dunia bahwa integritas Sri Mulyani Indrawati di mata dunia dinilai bagus.

"Walau saat ini sosok Menkeu tak pernah lepas dari perbincangan sejumlah media massa terkait pengucuran dana bailout Rp6,7 triliun ke Bank Century, saya yakin penunjukan Sri Mulyani sudah melewati beragam pertimbangan dan seleksi ketat oleh Bank Dunia," ujarnya.

Dengan jabatan baru yang segera disandang Sri Mulyani tersebut, ia optimistis pelaku pasar, baik di tingkat nasional maupun internasional juga memberikan tanggapan yang positif.

"Di sisi lain, dengan mundurnya Sri Mulyani dari jabatannya sekarang sebagai Menkeu, saya berharap penggantinya ke depan bisa memiliki pencitraan lebih baik," katanya.

Mengenai sosok ideal pengganti Sri Mulyani, ia mengaku belum mempunyai gambaran, baik dari kalangan akademisi, birokrat, maupun praktisi.

"Siapapun bisa menjabat sebagai Menkeu dengan catatan dapat mempertahankan citra perekonomian nasional yang dipandang masyarakat ekonomi internasional sudah baik," katanya.

Terkait dampak pemilihan Sri Mulyani terhadap meningkatnya minat pasar internasional berinvestasi di Indonesia, kata dia, kondisi itu bisa terjadi ke depan.

"Namun, sampai sekarang sejumlah pengusaha asing yang mau menanamkan modalnya ke Tanah Air perlu menunggu dan melihat lebih lanjut perkembangannya," katanya.

Apalagi, lanjut dia, untuk berinvestasi di Indonesia banyak faktor yang mempengaruhi minat mereka seperti birokrasi, infrastruktur, dan kemudahan lain.(E011/I007)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010