Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (nonaktif) KH Ma'ruf Amin mengatakan pengurus MUI harus bisa menunjukkan jati dirinya sebagai ulama.

"Menjadi pengurus MUI harus melakukan penyesuaian diri dan jati diri kelembagaan MUI," kata Ma'ruf dalam sambutan pembukaan Musyawarah Nasional MUI ke-10 di Jakarta, Rabu.

Oleh karena itu, dia meminta setiap pengurus MUI dapat menjaga citranya karena label ulama di MUI menuntut setiap organisatorisnya bisa mengejawantahkan sebagai ulama baik dari perkataan, perbuatan dan kebijakannya.

Ma'ruf yang juga Wakil Presiden Indonesia mengatakan pengurus MUI agar tunduk dan patuh terhadap prinsip garis organisasi demi kinerja yang harmonis.

Baca juga: Ma'ruf Amin: Ormas Islam tidak sesuai prinsip MUI, silakan keluar

Baca juga: Munas MUI, Menag berpesan penguatan Islam moderat


"Kalau tidak cocok bisa menggunakan organisasi lain dan tidak  menggunakan MUI," katanya.

Sebagai wadah ulama dan pemimpin, kata dia, MUI harus hadir bukan hanya menjadi penggerak umat tetapi menjadi contoh yang baik dalam setiap aktivitas yang dilakukannya.

Sementara itu, Ma'ruf juga mengatakan MUI sudah tiga kali meraih sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dari World Quality Assurance (WQA).

Melalui ISO 9001:2015 itu menandai kinerja MUI yang memiliki sistem administrasi yang rapi, menerapkan program kerja sesuai prosedur yang berlaku dan tolok ukur positif lainnya.

Ketum Majelis Ulama Indonesia nonaktif berharap ke depan MUI di tingkat daerah bisa mendapat sertifikat sistem manajemen itu atau setidaknya mendekati kinerja yang ada di pusat.*

Baca juga: Pemuda Muhammadiyah-MUI apresiasi janji insentif bagi guru ngaji

Baca juga: MUI akan rumuskan dakwah dengan cara baik, bukan mungkar

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020